Kontribusi Wisata Belanja Indonesia Masih Harus Dioptimalkan




Pemasukan devisa dari shopping tourism terhadap perolehan devisa pariwisata nasional jauh tertinggal dibandingkan negara lain karena Indonesia hingga kini belum menjadi salah satu negara tujuan wisata belanja dunia.  Sebagai bandingan, kontribusi wisata belanja di negara-negara maju, seperti Singapura, mencapai 30% hingga 40% dari perolehan devisa pariwisata. Sedangkan di Indonesia jauh dari angka itu sehingga kita belum menjadi destinasi wisata belanja dunia.

Hal itu diungkapkan Menpar Arief Yahya usai press conference Jelang Hari Belanja Diskon Indonesia 2018 (HBDI 2018) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin siang (30/07/2018).

Mewujudkan Indonesia sebagai destinasi surga wisata belanja
Menpar Arief Yahya didampingi Gubernur Sumatera Selatan (Sulsel) Alex Nurdin dan Ketua Umum (HIPPINDO) Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia Budihardjo Iduansjah menjelaskan, untuk mewujudkan Indonesia sebagai destinasi surga wisata belanja perlu dilakukan deregulasi atau penghapusan peraturan yang menghambat dan melakukan perbaikan teknologi. “Deregulasi dan teknologi ini menjadi kunci menuju destinasi wisata belanja kelas dunia,” kata Menpar Arief Yahya.

Perbaikan peraturan di bidang perdagangan dan perpajakan, misalnya, diperlukan untuk mendorong tumbuh duty free serta usaha belanja di bandara internasional di Tanah Air. “Perbaikan kebijakan tax and refund juga mendukung bagi wisman untuk berwisata belanja di destinasi wisata unggulan di Tanah Air,” kata Menpar Arief Yahya.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin menambahkan, “Ada 25 paket wisata yang sudah kami siapkan untuk menyambut Asian Games ini, termasuk songket sebagai kain khas Palembang yang siap diburu wisatawan”, tambah Alex.

Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah mengatakan, Hari Belanja Diskon Indonesia 2018 akan dimulai pada 8 Agustus hingga 2 September 2018 yang diikuti para pengusaha ritel berskala nasional. HBDI 2018 akan dibuka di Benteng Kuto Besak, Palembang, Sulsel dan menjadi bagian dari rangkaian acara menyambut Asian Games ke-18 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September 2018.

“HBDI merupakan hadiah istimewa bagi HUT Kemerdekaan RI dari para pelaku industri ritel yang bergabung dalam Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO). Kehadiran HBDI 2018 merupakan kali kedua untuk merayakan kemeriahan HUT RI ke-73. Acara ini bukan hanya berpotensi untuk menjangkau konsumen lokal, melainkan juga para olahragawan, officials serta wisatawan mancanegara,” kata Budihardjo Iduansjah.

HBDI 2018 di Palembang 
Beragam program diskon menarik, sebagian menggunakan angka-angka istimewa seperti 17, 8 dan 73, akan mewarnai penawaran khusus selama HBDI 2018 berlangsung, antara lain discount 73% all items dan selected items, additional discount 17% + 8%, discount 73% untuk KTP 73 tahun, hanya bayar 73% minimal transaksi senilai tertentu, clearence sale up to 73%, dan masih banyak lagi lainnya.

Ketua Pelaksana HBDI 2018 Fetty Kwartati mengatakan bahwa HBDI tahun ini akan lebih meriah dan lebih baik dari tahun sebelumnya. “Tahun 2017, kami mendapat omset 20 Triliun di tahun ini kami berharap ada peningkatan omset sebesar 15-20%, karena bertepatan dengan momen Asiam Games 2018”, jelas Fetty.

Seperti diketahui penyelenggaraan HBDI 2018 di Palembang yang mengangkat tema "Sriwijaya Great Sale" akan disemarakan dengan penyelenggaraan Diaspora Sriwijaya Festival - pawai budaya (tari, musik dan kostum) khas Sumatera Selatan di area pusat kota; Pempek Expo & Festival Kuliner Khas Palembang yang hadir dengan konsep 'pasar kaget' pempek dan kuliner di berbagai pusat perbelanjaan; Songket & Designer Expo; Pameran Kebesaran Sriwijaya; Festival Sriwijaya XVII, Rekor Muri Pempek Terbanyak (18.818 buah); serta aneka lomba dan hiburan rakyat. Acara ini diharapkan menjadi ajang atraksi pariwisata serta memberikan dampak positif untuk meningkatkan konsumsi daerah, menciptakan peluang lebih besar untuk perkembangan serta kemajuan UMKM termasuk para pelaku bisnis kreatif.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS