Peuyeum Bendul, Makanan Khas Legendaris dari Purwakarta




Selain tempat wisata, Purwakarta pun mempunyai potensi wisata kuliner. Makanan khas Purwakarta yang sudah kakoncara (terkenal) ada sate maranggi, simping, opak, colenak, dan peuyeum (tape) bendul. Untuk nama makanan terakhir, makanan berbahan singkong tersebut dari dulu sudah banyak diminati. Apalagi sebelum ada jalur tol Cipularang. Para pengguna jalan yang lewat jalur Bandung - Padalarang - Purwakarta atau sebaliknya biasa membeli oleh-oleh khas Purwakarta tersebut.

Sayangnya, ketidaksiapan para pembuat dan penjual tape asal Desa Bendul tersebut saat jalan tol dibuka membuat omset penjualannya langsung terjun bebas. Inilah kondisi yang harus diterima akibat hadirnya pembangunan jalan bebas hambatan tersebut. Dan "berkah" akibat retaknya Jembatan Cisomang di Tol Cipularang pada Desember 2016 membuat pamor peuyeum bendul kembali naik. Adapun sentra penjual peuyeum tersebut salah satunya di Jln. Raya Sukatani, Pasar Anyar, Bendul, Purwakarta.

Kembali diangkat pamornya
Ini dikarenakan adanya pengalihan arus lalu lintas dimana bus-bus yang biasa menggunakan akses tol terpaksa menggunakan jalur lama yakni lewat Jalur Purwakarta. Inilah momen yang dimanfaatkan Bupati Purwakart Dedi Mulyadi yang turun langsung ke lapangan menjadi "sales" promosi peuyeum bendul.

Pada Senin 26 Desember 2016 siang hari, sang bupati beramai-ramai bersama para pedagang peuyeum memegang kertas bertuliskan “Om Peuyeum Om” dan “Om Peuyeum Bendul Om” menyapa bus-bus yang melintas di Jln. Raya Purwakarta - Padalarang.

Kegiatan promosi yang dilakukan di pinggir jalan raya tersebut sebagai upaya untuk mengangkat pamor peuyeum bendul. Hal ini bukan hanya saat momen pengalihan arus yang hanya berlangsung tiga bulan. Namun, ke depannya pun diupayakan agar para wisatawan yang mampir ke Purwakarta bisa menjadikan peuyeum bendul sebagai buah tangan yang dibawa saat pulang kembali ke rumah.

Pengembangan lain yang dilakukan adalah pembenahan manajemen pembuat dan pedagang peuyeum bendul. Dengan demikian, denyut penjualan peuyeum bendul bisa kembali meningkat dan menjadi bagian dari wisata Purwakarta. Apalagi sekarang ini banyak kunjungan wisatawan ke Purwakarta seiring dengan terus dibenahinnya tempat-tempat wisata di Purwakarta.

Bentuk unik, kenyal, dan rasa lebih manis
Lalu apa beda peuyeum bendul dengan peuyeum lainnya? Bahan dasar peuyeum Bendul sama dengan berbagai jenis tape produk daerah lain, singkong atau ubi kayu. Merunut sejarahnya, kono peuyeum bendul y pertama kali diciptakan oleh Murdi, warga Kampung Bendul, pada 1940-an. Peuyeum bendul yang terbuat dari singkong satuan ini bentuknya panjang-panjang.

Sementara dalam proses pembuatannya, setelah dikupas, satuan-satuan ubi singkong dilucuti kulitnya. Kemudian satu per satu diampelas pakai daun ilalang. Setelah halus, dicuci hingga bersih. Proses berikutnya, singkong yang sudah dihaluskan itu direbus hingga matang. Hal tersebut supaya permukaannya tidak pecah. Singkong rebus yang telah didinginkan kemudian ditaburi ragi dan dimasukkan ke keranjang yang terbuat dari anyaman bambu yang bagian dasarnya dilapisi daun pisang.  Pemeraman sendiri biasanya berlangsung tiga hari.

Untuk memperoleh peuyeum bendul tidaklah sulit. Bila Anda lewat jalur Padalarang - Purwakarta - Cikampek, khususnya di daerah Desa Bendul, Purwakarta ada yang menjual peuyeum bendul. Pemajangan peuyeum biasanya digantung secara mencolok di setiap gerai. Selain bentuknya unik, peuyeum bendul rasanya lebih kenyal dan lebih manis.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS