Bertempat di Panggung Budaya Goa Sunyaragi Cirebon, perhelatan Gotrasawala ke-4 tahun 2016 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar pada Jumat malam (12/8/2016). Kegiatan ini pertama kali diadakan pada 2013 lalu. Gotrasawala merupakan sebuah festival dan seminar seni budaya pesisir Jawa Barat dalam perspektif sejarah, masa kini, dan masa depan. Dalam kegiatan seni budaya ini, ada sajian seni musik, tari, maupun teater. Untuk tahun ini, event Gotrasawala digelar dari 12 hingga 14 Agustus 2016 dan diadakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
Dilansir dari jabarprov.go.id, Gotrasawala yang telah beberapa kali digelar ini telah berhasil menghubungkan seniman budayawan lokal dan internasional. Beberapa seniman yang pernah terlibat di antaranya Larry Reed di bidang Teater, Peter Chin di bidang tari, dan Ana Alcaide di bidang musik. Sementara dalam bidang musik, seniman dari STSI (sekarang ISBI), Ana Alcaide telah menelurkan sebuah album yang sukses menduduki tangga lagu dunia, atau ‘World Music’ di Eropa.
Pada akhir 2015, album bertajuk ‘The Tales of Pangae’ dinobatkan sebagai album terbaik ke-27 diantara ribuan album ‘World Music’ yang beredar di seluruh dunia. Alhasil grup bernama Gotrasawala Ensemble & Ana Alcaide kerap diundang tampil di panggung dunia. Contohnya, Sharq Taronalari di Samarkand, Uzbekistan, hingga panggung International Sori Festival di Jeonju, Korea.
Untuk gelaran keempat tahun 2016, Gotrasawala akan mencoba memadukan para pemusik Cirebon dengan maestro Kora (alat musik tradisional Afrika), dari Senegal, Vieux Cissokho, juga seorang penyanyi kelas dunia Maryama Kouyate.
“Ada kolaborasi yang kita lakukan, kita lihat potensinya disana. Saya kira untuk kepariwisataan juga harusnya secara bertahap bisa berkembang. Kita kan memang harus menyiapkan event-event apa yang menarik perhatian bagi wisatawan. Itulah dampak kepariwisataan yang diharapkan,” tutur Deddy.
Adapun panggung Folk Festival, yang juga merupakan bagian, atau rangkaian kegiatan Gotrasawala, akan menampilkan banyak penampilan seni yang melekat pada kehidupan masyarakat pesisir Jawa Barat. Tak sampai disitu, Folk Festival akan juga dirangkaikan dengan kegiatan pasar murah bertajuk JakCloth.
Direktur Gotrasawala Franky Raden menuturkan, pada kegiatan seminar Gotrasawala, akan mengangkat topik Kerajaan Tarumanagara. Seminar ini akan mengupas dari sudut pendang seorang Novelis Okki Judanagara, Arkeolog Prof. Hasan Djafar, dan Sejarawan Dr. Yosef Djakababa.
Sedangkan topik terkait berbagai masalah seni pesisir kontemporer di wilayah Jawa Barat, akan hadir sebagai pembicara Dr. Jakob Soemardja, Embie C. Noer, dan Nurdin M. Nur. Khusus mengenai prospek kesenian Cirebon di dunia internasional, akan turut berbicara Dr. Eric North dari Amerika Serikat.
"Pada kegiatan seminar Gotrasawala, akan mengangkat topik Kerajaan Tarumanagara. Seminar itu akan dikupas dari sudut pendang seorang Novelis Okki Judanagara, Arkeolog Prof. Hasan Djafar, dan Sejarawan Dr. Yosef Djakababa. Khusus untuk seminar yang bertopik Kerajaan Tarumanagara ini, kami akan menghadirkan 50 wakil raja- raja dari seluruh Nusantara untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam seminar,” tutur Direktur Gotrasawala Franky Raden.
Dilansir dari jabarprov.go.id, Gotrasawala yang telah beberapa kali digelar ini telah berhasil menghubungkan seniman budayawan lokal dan internasional. Beberapa seniman yang pernah terlibat di antaranya Larry Reed di bidang Teater, Peter Chin di bidang tari, dan Ana Alcaide di bidang musik. Sementara dalam bidang musik, seniman dari STSI (sekarang ISBI), Ana Alcaide telah menelurkan sebuah album yang sukses menduduki tangga lagu dunia, atau ‘World Music’ di Eropa.
Pada akhir 2015, album bertajuk ‘The Tales of Pangae’ dinobatkan sebagai album terbaik ke-27 diantara ribuan album ‘World Music’ yang beredar di seluruh dunia. Alhasil grup bernama Gotrasawala Ensemble & Ana Alcaide kerap diundang tampil di panggung dunia. Contohnya, Sharq Taronalari di Samarkand, Uzbekistan, hingga panggung International Sori Festival di Jeonju, Korea.
Untuk gelaran keempat tahun 2016, Gotrasawala akan mencoba memadukan para pemusik Cirebon dengan maestro Kora (alat musik tradisional Afrika), dari Senegal, Vieux Cissokho, juga seorang penyanyi kelas dunia Maryama Kouyate.
“Ada kolaborasi yang kita lakukan, kita lihat potensinya disana. Saya kira untuk kepariwisataan juga harusnya secara bertahap bisa berkembang. Kita kan memang harus menyiapkan event-event apa yang menarik perhatian bagi wisatawan. Itulah dampak kepariwisataan yang diharapkan,” tutur Deddy.
Adapun panggung Folk Festival, yang juga merupakan bagian, atau rangkaian kegiatan Gotrasawala, akan menampilkan banyak penampilan seni yang melekat pada kehidupan masyarakat pesisir Jawa Barat. Tak sampai disitu, Folk Festival akan juga dirangkaikan dengan kegiatan pasar murah bertajuk JakCloth.
Direktur Gotrasawala Franky Raden menuturkan, pada kegiatan seminar Gotrasawala, akan mengangkat topik Kerajaan Tarumanagara. Seminar ini akan mengupas dari sudut pendang seorang Novelis Okki Judanagara, Arkeolog Prof. Hasan Djafar, dan Sejarawan Dr. Yosef Djakababa.
Sedangkan topik terkait berbagai masalah seni pesisir kontemporer di wilayah Jawa Barat, akan hadir sebagai pembicara Dr. Jakob Soemardja, Embie C. Noer, dan Nurdin M. Nur. Khusus mengenai prospek kesenian Cirebon di dunia internasional, akan turut berbicara Dr. Eric North dari Amerika Serikat.
"Pada kegiatan seminar Gotrasawala, akan mengangkat topik Kerajaan Tarumanagara. Seminar itu akan dikupas dari sudut pendang seorang Novelis Okki Judanagara, Arkeolog Prof. Hasan Djafar, dan Sejarawan Dr. Yosef Djakababa. Khusus untuk seminar yang bertopik Kerajaan Tarumanagara ini, kami akan menghadirkan 50 wakil raja- raja dari seluruh Nusantara untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam seminar,” tutur Direktur Gotrasawala Franky Raden.
----------
Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS