Kesenian Purwakarta yang Wajib Kita Kenal dan Lestarikan



Meta deskripsi: Kesenian Purwakarta jumlahnya ada banyak meski sebagian besar hampir punah. Simak daftar kesenian Purwakarta selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Purwakarta merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki banyak sekali kesenian. Meski sudah mengalami modernisasi, beberapa kesenian Purwakarta tetap dipertahankan hingga sekarang. Bahkan kembali dikenalkan pada masyarakat secara menyeluruh.

Beberapa kesenian atau seni yang ada di sini bisa spesifik membahas yang ada di Purwakarta saja atau yang jadi kesenian di Jawa Barat. Karena mau bagaimana pun kawasan ini tetap Sunda dan nilai-nilai sosial yang ada di sana tetaplah sama.

1. Kesenian Domyak (Buncis)

Domyak adalah salah satu kesenian tradisional Purwakarta. Kesenian ini diciptakan pada tahun 1920-an. Hingga saat ini sudah berganti hingga tiga generasi dan tetap dijalankan oleh warga sekitar. Kesenian ini bertujuan untuk meminta rezeki dari Tuhan salah satunya adalah meminta hujan. Di masa lalu terdapat banyak sekali permasalahan saat musim kemarau yang panjang sehingga warga jadi kelaparan.

Untuk mengatasi hal itu akhirnya dibuatkan semacam ritual dalam bentuk kesenian. Ritual ini bertujuan untuk meminta hujan agar segera diturunkan dan warga yang ada di sekitar itu bisa hidup lebih makmur.

Kesenian ini dilakukan dengan cara melakukan arak-arakan dari berbagai jenis alat musik khususnya gendang. Arak-arakan ini dilakukan dari tempat pemuka lalu menuju ke sumber air yang ada di sana.

Setelah itu barulah berbagai kesenian seperti tari-tarian akan dilakukan oleh banyak warga khususnya anak-anak. Dengan tarian ini maka keberagaman dan juga kebersamaan akan tercipta dengan sangat baik.

Meski kesenian ini merupakan sesuatu yang sangat khas dan penting dari Purwakarta. Hingga saat ini jumlah pemainnya tidak terlalu berkembang dan semakin jarang dipentaskan karena sudah tergerus oleh modernisasi.

2. Kesenian Genye

Genye memiliki arti lidi di kawasan Purwakarta. Jadi kesenian ini berfokus dari pembuatan berbagai seni rupa yang menggunakan bahan dasar dari lidi atau sesuatu yang dianyam. Bahan-bahan yang digunakan juga sebagian besar tradisional.

Secara umum kesenian ini membagi kategori menjadi tiga jenis. Pertama adalah seni rupa yang nantinya akan diwujudkan dalam bentuk berbagai jenis kerajinan dan dibawa ketika sedang melakukan perjalanan atau karnaval.

Selanjutnya adalah seni musik yang nantinya diwujudkan dalam bentuk berbagai jenis tabuhan dari alat musik tradisional. Selama melakukan perjalanan ini terus dilakukan sehingga bisa menciptakan suasana yang sangat etnik.

Terakhir adalah seni tari yang juga akan dilakukan bersamaan dengan jadi sepanjang perjalanan ketika melakukan pawai. Semua orang akan melakukan secara bersama-sama sehingga bisa menunjukkan kesenian yang sangat serasi.

Kesenian genye ini dilakukan untuk menunjukkan adanya keberagaman dan juga rasa saling tolong-menolong antar warga. Selain itu penggunaan dari barang-barang tradisional juga menunjukkan adanya sifat untuk mencintai alam.

Biasanya dalam satu tahun akan ada satu kali pertunjukan ini dan akan dihadiri oleh seluruh lapisan masyarakat. Umumnya setiap daerah akan memberikan perwujudan dari kesenian genye ini sebaik-baiknya di hadapan banyak orang.

3. Seni Ulin Kobongan

 Kesenian Purwakarta selanjutnya adalah seni Ulin Kobongan. Kesenian ini memadukan alat musik berupa terbangan dan juga seni bela diri yang ditunjukkan di depan banyak orang. Jadi cocok sekali untuk acara-acara yang bersifat sakral.

Meski bersifat pencak silat ataupun seni bela diri yang disertai dengan berbagai tabuhan. Nafas dari kesenian Ulin kobongan ini adalah Islam. Jadi berbagai jenis gerakan dan juga tabuhannya selalu menggunakan konsep tersebut.

Tidak jarang juga akan dibarengi dengan berbagai potongan ayat Alquran atau sholawatan. Kesenian ini memang tidak ada terlalu banyak hingga sekarang. Tetapi masih ditampilkan di beberapa perkampungan.

Seiring dengan berjalannya waktu terdapat beberapa perubahan pada kostum yang digunakan juga alat musik yang dipakai. Jadi bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa mengurangi esensinya secara langsung.

Diharapkan dalam beberapa tahun kedepan akan semakin banyak generasi muda yang mau melestarikan kesenian ini. Karena jika tidak dilestarikan bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun akan lenyap begitu saja.

Apalagi saat ini modernisasi sudah terjadi di berbagai sektor yang ada di seluruh dunia. Jadi mau tidak mau memang harus dijaga dengan baik dan tidak hanya mengandalkan kaum yang sudah dewasa atau sudah tua saja.

4. Wayang Golek

 Wayang golek adalah salah satu kesenian yang sangat terkenal di kawasan Jawa barat khususnya suku Sunda. Kesenian ini berupa wayang yang dibentuk seperti wajah manusia tetapi dengan warna yang cukup bervariasi.

Kesenian ini sangat menarik karena bisa dipertunjukkan di berbagai kesempatan. Tidak hanya pada acara yang bersifat tradisional saja tetapi juga di acara-acara modern karena bisa menggunakan tema yang bervariasi.

Di Purwakarta sendiri terdapat banyak sekali pengrajin dari wayang golek. Bahkan ada salah satu yang cukup terkenal karena sering membuat wayang golek dengan wajah yang mirip sekali dengan tokoh-tokoh terkenal.

Meski cukup berkembang baik dan diminati oleh masyarakat yang ada di Purwakarta. Kesenian ini memang tidak terlalu banyak dilirik oleh para generasi muda saat ini. Kesenian Purwakarta ini dianggap terlalu kuno sehingga banyak ditinggalkan.

Padahal ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan menggunakan kesenian ini. Salah satunya adalah bisa menggunakan kesenian ini untuk menyampaikan informasi-informasi dengan sangat mudah kepada masyarakat.

Hingga saat ini pertunjukan wayang golek masih mudah ditemukan di kawasan Purwakarta. Tetapi hanya untuk acara-acara tradisional seperti adanya pesta pernikahan atau acara sejenis itu.

5. Celempungan

Kesenian Purwakarta yang terakhir adalah celempungan. Kesenian ini merupakan seni yang berfokus pada penggunaan alat-alat musik tradisional dan sebagian besar terbuat dari batang bambu.

Seni ini menampilkan musik-musik tradisional yang sangat cantik sehingga cocok sekali untuk acara penting. Umumnya celempungan banyak dipentaskan pada acara pernikahan hingga acara sunatan di berbagai pelosok.

Biasanya acara musik juga akan diikuti dengan beberapa syair sehingga menghadirkan kombinasi yang sangat sempurna. Suasana khas pedesaan di kawasan Sunda jadi sangat terasa.

Sayangnya pementasan untuk celempungan ini memang hanya berfokus di daerah-daerah yang sedikit pelosok atau perkampungan. Untuk daerah perkotaan kemungkinan akan sedikit sulit untuk didapatkan.

Meski demikian hingga saat ini banyak sekali masyarakat atau tokoh penting yang mulai sadar dengan keunikan dan juga kebesaran dari celempungan. Akhirnya ada banyak sekali acara-acara tradisional yang menghadirkan alat musik ini.

Itulah kenapa saat ini sebagian besar masyarakat tradisional maupun anak muda sudah mengenal. Meski demikian harus tetap dilestarikan dengan baik karena kesenian ini memang terus menurun seiring dengan berjalannya waktu.

Kesenian Purwakarta yang sudah dibahas di atas sebagian besar masih tetap dijalankan hingga sekarang. Meski demikian, peran serta kita semua tetap dibutuhkan untuk membuat kesenian ini tetap ada dan tidak mengalami kepunahan.

Jadi benar-benar harus diperhatikan dengan baik oleh pemerintah setempat atau masyarakat. Jadi di masa depan anak cucu masih mengetahui kesenian penting dan sangat indah di atas. Selain belajar kebudayaan lokal kamu juga bisa berkunjung ke tempat wisata yang ada di Purwakarta.


----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS