Mengenal Waktu Harian dalam Bahasa Sunda



Boas (1966: 59) dalam Palmer (1999: 11) mengatakan bahwa bahasa merupakan manifestasi terpenting dari kehidupan mental penuturnya. Lebih lanjut, hasil observasi Boas menunjukkan bahwa bahasa mendasari pengklasifikasian pengalaman sehingga berbagai bahasa mengklasifikasikan pengalaman secara berbeda dan pengklasifikasian semacam itu tidak selalu disadari oleh penuturnya.
 

Adapun leksikon waktu harian dalam bahasa Sunda dapat diklasifikasikan menjadi lima kelompok: (1) waktu ibadah, (2) waktu keluarga dan pergaulan dalam masyarakat, (3) waktu kerja, serta (4) waktu istirahat.

A. Waktu Ibadah
Waktu ibadah merupakan kelompok leksikon waktu harian yang berkaitan dengan penanda waktu ibadah bagi orang Sunda. Karena orang Sunda banyak yang beragama Islam, leksikon waktu ibadah menunjukkan nama-nama salat dalam agama Islam. Leksikon yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. subuh (subuh)
"saatnya waktu salat subuh" (kira-kira pukul 04.30)
2. tengah poé atau lohor (tengah hari atau zuhur)
:tengah hari yang bertepatan dengan saatnya salat zuhur" (kira-kira pukul 12.00)
3) asar (ashar)
saatnya waktu salat asar‟ (kira-kira pukul 15.00)
4. sareupna atau magrib (mulai gelap atau magrib)
"saat mulai gelap karena matahari terbenam yang bertepatan dengan saatnya salat magrib" (kira-kira
pukul 18.15)
5. isa (isya)
"saatnya salat isa" (kira-kira pukul 19.00)

B. Waktu keluarga dan pergaulan
dalam masyarakat berkaitan dengan leksikon waktu harian yang bertepatan dengan saat-saat berkumpulnya orang Sunda di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya (tetangga).

Adapun leksikon tersebut adalah sebagai berikut:
1. pasosoré (sore-sore)
kira-kira pukul 16.00
2. ngampih laleur
masuk ke sarang lalat
kira-kira pukul 17.00
3. tunggang gunung (saat matahari di atas punggung gunung)
kira-kira pukul 17.30
4. sariak layung (riak-riak lembayung)
kira-kira pukul 18.00
5. harieum beungeut (teduh wajah)
kira-kira pukul 18.30

C. Waktu kerja
merupakan leksikon waktu harian yang menandai saat-saat berangkat kerja, melakukan pekerjaan, dan pulang kerja. Berikut ini adalah leksikon yang menunjukkan waktu kerja:
1. balébat (fajar)
kira-kira pukul 05.00
2. carangcang tihang (jarang-jarang tiang)
kira-kira pukul 05.30
3. isuk-isuk (pagi-pagi)
kira-kira pukul 06.00
4. murag ciibun (jatuh embun)
kira-kira pukul 07.00
5. haneut moyan (hangat berjemur)
kira-kira pukul 08.00
6. pecat sawed (lepas tali rotan untuk mengikat leher kerbau ke pasangan)
kira-kira pukul 11.00
7. tengah poé (matahari sudah tinggi)
kira-kira pukul 11.30
6. méngok (condong)
kira-kira pukul 13.00
7) lingsir ngulon (bergeser menuju ke barat)
kira-kira pukul 14.00

4. Waktu istirahat
merupakan leksikon waktu harian yang berkaitan dengan masa istirahat orang Sunda setelah menjalani aktivitas harian. Leksikon yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. sareureuh budak (istirahatnya anak-anak)
kira-kira pukul 21.00
2. sareureuh kolot (istirahatnya orang tua)
kira-kira pukul 21.30
3. peuting (malam)
kira-kira pukul 23.00
4. tengah peuting (tengah malam)
kira-kira pukul 00.00
5. wanci tumorék (waktu tuli)
Saat seolah-olah manusia sedang tuli karena kebanyakan orang telah tidur sehingga suasana malam
sudah sangat sepi (kira-kira pukul 24.30)
6. janari leutik (dini hari kecil)
kira-kira pukul 01.30
7. janari gedé (dini hari besar)
kira-kira pukul 02.00
8. disada rorongkéng atau kongkorongok hayam sakali (berbunyi sejenis katak atau berkokok ayam satu kali)
kira-kira pukul 02.30
9. haliwawar (ada suara)
bunyi-bunyi sebagai tanda kehidupan sudah mulai terdengar (kira-kira pukul 03.00)
10. kongkorongok hayam dua kali (berkokok ayam dua kali)
kira-kira pukul 03.30
11. janari (dini hari)
kira-kira 04.00

------
Kumpulan artikel Belajar Bahasa Sunda lainnya LIHAT DI SINI

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS