Selain berguna untuk pembangkit listrik, perikanan, dan pengairan, waduk juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai objek wisata. Demikian pula dengan Waduk Jatigede di Sumedang. Keindahan waduk yang memiliki luas sekitar 5.000 hektare ini kini mulai menarik wisatawan. Terbukti dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan ke waduk yang disebut-sebut sebagai bendungan kedua terbesar di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur ini.
Sempat mengundang polemik karena pembangunannya harus menenggelamkan 28 desa dan mengubur sejumlah situs bersejarah, kini Waduk Jatigede menghadirkan pesona baru dan digadang-gadang akan menjadi destinasi wisata favorit di Sumedang, seiring dengan semakin tingginya tingkat genangan air waduk ini.
Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sumedang cepat menangkap peluang ini dengan akan mengembangkan area hutan di sekitar waduk ini sebagai kawasan ekowisata atau objek wisata berbasis lingkungan.
Hal itu antara lain diungkapkan Administratur Perum Perhutani KPH Sumedang, Agus Mashudi. Menurutnya, pengembangan ekowisata di area hutan Waduk Jatigede sangat potensial. Bahkan walaupun saat ini baru tahap perencanaan, namun wisatawan sudah mulai berdatangan ke kawasan ini.
Terutama ke kawasan wisata alam Puncakdamar di Blok Baros, Desa Pakualam, Kec. Darmaraja dan Blok Tanjungduriat di Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu. Pada hari kerja atau hari biasa, puluhan wisatawan berdatangan ke kawasan ini, sedangkan pada akhir pekan jumlahnya meningkat hingga ratusan orang.
Pengembangan hutan di sekitar Waduk Jatigede menjadi kawasan wisata seperti arena outbound, bumi perkemahan, hiking, dan wisata yang memacu adrenalin seperti offroad, nantinya akan mengubah fungsi hutan dari hutan produksi, menjadi kawasan konservasi atau hutan lindung.
Potensi Wisata dengan Pemberdayaan Masyarakat
Dan agar pengembangan kawasan ini sebagai objek wisata juga memiliki dampak positif bagi wilayah sekitarnya, maka Perhutani akan bekerja sama dengan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) untuk melibatkan masyarakat dalam program ini.
Menurut Agus, Perhutani harus didukung warga sekitarnya dan tidak bisa jalan sendiri. Masyarakat harus terlibat aktif sebagai pelaku wisata di sekitar Waduk Jatigede, sehingga mereka bisa menikmati manfaat dengan naiknya derajat ekonomi.
Selain sebagai pemandu wisata, masyarakat pun bisa mengembangkan kreativitas dan inovasi dengan membuat kerajinan tangan seperti merchandise dan menjajakan kuliner khas daerah setempat.
Rencana Perhutani untuk mengembangkan ekowisata di area sekitar Waduk Jatigede, tentu saja disambut gembira oleh warga sekitarnya, khususnya di masyarakat Blok Baros dan Cisema. Dengan melihat potensi wisata yang begitu besar, mereka berharap kehadiran Jatigede bisa memberikan dampak ekonomi..
Lokasi dan Rute ke Waduk Jatigede, Sumedang
Anda yang berasal dari Jakarta atau Bandung bisa mencapai Waduk Jatigede dengan melalui Tol Padalarang-Cileunyi. Keluar dari pintu Tol Cileunyi, arahkan kendaraan Anda ke arah Kota Sumedang. Dari Alun-alun Sumedang, susuri terus Jalan Raya Bandung-Cirebon, kemudian belok kanan masuk Jl. Sebelas April yang menuju ke arah Situraja.
Saat mencapai kota Kecamatan Situraja, arahkan kendaraan ke arah Pajagan yang jalannya lebih kecil. Di sepanjang perjalanan nantinya ada petunjuk yang akan mengarahkan Anda ke Waduk Jatigede. Walaupun saat ini, kawasan wisata di Waduk Jatigede masih dalam tahap perencanaan dan belum sempurna, tidak ada salahnya bila Anda mencoba merintis jalur, terutama bagi Anda para penyuka offroad. Nah, selamat mencoba!
Sempat mengundang polemik karena pembangunannya harus menenggelamkan 28 desa dan mengubur sejumlah situs bersejarah, kini Waduk Jatigede menghadirkan pesona baru dan digadang-gadang akan menjadi destinasi wisata favorit di Sumedang, seiring dengan semakin tingginya tingkat genangan air waduk ini.
Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sumedang cepat menangkap peluang ini dengan akan mengembangkan area hutan di sekitar waduk ini sebagai kawasan ekowisata atau objek wisata berbasis lingkungan.
Hal itu antara lain diungkapkan Administratur Perum Perhutani KPH Sumedang, Agus Mashudi. Menurutnya, pengembangan ekowisata di area hutan Waduk Jatigede sangat potensial. Bahkan walaupun saat ini baru tahap perencanaan, namun wisatawan sudah mulai berdatangan ke kawasan ini.
Terutama ke kawasan wisata alam Puncakdamar di Blok Baros, Desa Pakualam, Kec. Darmaraja dan Blok Tanjungduriat di Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu. Pada hari kerja atau hari biasa, puluhan wisatawan berdatangan ke kawasan ini, sedangkan pada akhir pekan jumlahnya meningkat hingga ratusan orang.
Pengembangan hutan di sekitar Waduk Jatigede menjadi kawasan wisata seperti arena outbound, bumi perkemahan, hiking, dan wisata yang memacu adrenalin seperti offroad, nantinya akan mengubah fungsi hutan dari hutan produksi, menjadi kawasan konservasi atau hutan lindung.
Potensi Wisata dengan Pemberdayaan Masyarakat
Dan agar pengembangan kawasan ini sebagai objek wisata juga memiliki dampak positif bagi wilayah sekitarnya, maka Perhutani akan bekerja sama dengan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) untuk melibatkan masyarakat dalam program ini.
Menurut Agus, Perhutani harus didukung warga sekitarnya dan tidak bisa jalan sendiri. Masyarakat harus terlibat aktif sebagai pelaku wisata di sekitar Waduk Jatigede, sehingga mereka bisa menikmati manfaat dengan naiknya derajat ekonomi.
Selain sebagai pemandu wisata, masyarakat pun bisa mengembangkan kreativitas dan inovasi dengan membuat kerajinan tangan seperti merchandise dan menjajakan kuliner khas daerah setempat.
Rencana Perhutani untuk mengembangkan ekowisata di area sekitar Waduk Jatigede, tentu saja disambut gembira oleh warga sekitarnya, khususnya di masyarakat Blok Baros dan Cisema. Dengan melihat potensi wisata yang begitu besar, mereka berharap kehadiran Jatigede bisa memberikan dampak ekonomi..
Lokasi dan Rute ke Waduk Jatigede, Sumedang
Anda yang berasal dari Jakarta atau Bandung bisa mencapai Waduk Jatigede dengan melalui Tol Padalarang-Cileunyi. Keluar dari pintu Tol Cileunyi, arahkan kendaraan Anda ke arah Kota Sumedang. Dari Alun-alun Sumedang, susuri terus Jalan Raya Bandung-Cirebon, kemudian belok kanan masuk Jl. Sebelas April yang menuju ke arah Situraja.
Saat mencapai kota Kecamatan Situraja, arahkan kendaraan ke arah Pajagan yang jalannya lebih kecil. Di sepanjang perjalanan nantinya ada petunjuk yang akan mengarahkan Anda ke Waduk Jatigede. Walaupun saat ini, kawasan wisata di Waduk Jatigede masih dalam tahap perencanaan dan belum sempurna, tidak ada salahnya bila Anda mencoba merintis jalur, terutama bagi Anda para penyuka offroad. Nah, selamat mencoba!
----------
Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS