Jawa Barat Menangkap Peluang Pembebasan Visa



Pada November 2015 lalu, Negeri Matahari Terbit Jepang  mengirimkan sekitar 1.100 delegasinya ke Indonesia. Kunjungan ini merupakan bentuk terima kasih negara tersebut karena Indonesia memasukkan Jepang  dalam negara yang warga  negaranya  dibebaskan  dari keharusan memiliki visa selama berada di Indonesia.

Pembebasan visa bagi Jepang memang merupakan bagian dari  rencana pemerintah Indonesia untuk terus memberikan kebijakan bebas  visa bagi sejumlah negara, dalam rangka meningkatkan jumlah  kunjungan wisatawan  ke  Indonesia. Kebijakan itu  telah  dituangkan dalam Peraturan  Presiden Nomor 69 Tahun 2015 yang ditetapkan  sejak  9 Juni 2015.

Sebelumnya,  Indonesia  juga  memberlakukan bebas  visa  bagi  15 negara,  yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei  Darussalam, Filipina,  Hong  Kong Special Administration  Region  (Hong  Kong SAR), Macau  Special Administration Region  (Macau  SAR),  Cile, Maroko, Peru, Vietnam, Ekuador, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Jadi, saat  ini  sudah 45 negara yang warga negaranya  dibebaskan  dari kewajiban memiliki visa saat berkunjung ke Indonesia.

Wisatawan Akan Terus Bertambah
Diperkirakan  jumlah  negara bebas visa ke Indonesia  akan  terus bertambah,  apalagi  sebelumnya Menteri Pariwisata,  Arief  Yahya menyatakan bahwa Indonesia akan memberikan pembebasan visa  bagi 90 negara.
Kebijakan pemerintah pusat ini tentu saja harus ditangkap  Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai peluang besar. Apalagi, sebagai provinsi  dengan  27 kabupaten/kota, Jawa Barat  memang  memiliki potensi wisata yang cukup beragam, seperti alam, wisata  belanja, dan wisata kuliner.

Kesiapan  mengoptimalkan  kunjungan  wisatawan  mancanegara   ini antara lain pernah diungkapkan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  (Disbudpar)  Jabar. Apalagi, Jabar disebutkan  memiliki  15 objek wisata yang sedang dibenahi untuk menerima para  wisatawan tersebut. Salah satu yang kini sedang diangkat Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi.

Penyiapan Fasilitas dan Infrastruktur
Meski  optimistis  dengan kunjungan wisatawan  yang  diperkirakan akan  membanjiri  Indonesia sejak pemberlakuan bebas  visa,  Jawa Barat  tentu saja tidak boleh mengabaikan berbagai  hal,  seperti menyiapkan fasilitas, infrastruktur, dan sistem transportasi yang memadai  agar jumlah kunjungan wisatawan tetap stabil dan  bahkan meningkat. Dari mulai gerbang-gerbang masuk Jabar seperti bandara dan pelabuhan, perbaikan jalan menuju destinasi-destinasi wisata, pembangunan  moda transportasi baru, hingga menambah  sarana dan prasarana di objek-objek wisata.

Arah ke sana memang sedang dan sudah dilakukan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dengan bantuan pemerintah pusat. Misalnya rencana tentang pembangunan jalur kereta api cepat  dari Halim Perdanakusumah hingga Tegalluar Kab. Bandung, kini  semakin intens  dan segera akan diwujudkan. Bila sudah selesai  dibangun, moda transportasi ini akan memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung yang tadinya sekitar dua jam  melalui  Tol  Cipularang, menjadi sekitar 45 menit saja.

Contoh lainnya, Pemkot Bandung pun kini sedang membangun alternatif  transportasi publik untuk mengurangi kemacetan di Kota  Kembang  dengan  membangun cable car yang  diperkirakan  mulai  bisa dimanfaatkan warga Bandung pada tahun 2016 mendatang.

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, setiap tahun  berbagai  sarana dan prasarana tempat wisata akan diperbaiki  sehingga kondisinya  lebih bagus dan maksimal jadi sumber pendapatan  asli daerah (PAD).

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS