Hari Wayang Nasional, Padepokan Giri Harja Gelar Lomba Karnaval. Ini Cara Daftarnya




Hari Wayang Nasional merupakan suatu acara besar seputar Wayang Golek Sunda khas Giri Harja, yang terdiri dari berbagai kegiatan selama empat hari, diantaranya:

1. Lomba Karnaval yang akan diselenggarakan dari berbagai sanggar dari wilayah lingkungan Giri Harja maupun sanggar dari luar Giri Harja yang akan di laksanakan mengelilingi Kelurahan Jelekong sambil menyampaikan bahwa pada tanggal 7 November 2019 akan dilaksanakan pagelaran Hari Wayang Nasional.

Untuk lomba karnaval diadakan pada Senin, 1 November 2019 di Padepokan Seni Budaya Giri Harja, Jelekong, Baleendah, pukul 08.00 s.d. selesi. Adapun tema yang untuk peserta karnaval tokok pewayangan. Kategori lomba karnaval: semua umur, sanggar, dan sekolah. Pendaftaran paling lambar 31 Oktober 2019. Adapun untuk biaya registrasi Rp300.000 / 15 orang. Info lebih lanjut silakan hubungi WhatsApp: 0813 2160 2607 / 0878 2825 0804 / 0812 2161 4611/

2. Pameran Wayang yang diaplikasikan dengan berbagai jenis pameran wayang
3. Workshop untuk anak anak sekolah.
4. Lomba lukisan bertema wayang untuk Umum.
5. Lomba mewarnai wayang untuk anak anak sekolah yang akan berkunjung di sesuaikan dengan tingkat sekolah
6. Pasar kreatif yang diadakan pada saat acara berlangsung.
7. Hiburan dari berbagai kesenian dan Budaya yang berada di Jawa Barat terutama dari Giri Harja.
8. Talk show para Dalang dengan rekan Media dan masyarakat umum sebelum pagelaran puncak di mulai.
9. Wayang lontemporer.
10. Pertunjukan Wayang Golek dari beberapa dalang yang berada di lingkungan Giri Harja.

Seputar Hari Wayang
Presiden Jokowi menetapkan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional. Hal ini ia putuskan saat menerima perwakilan budayawan dan seniman Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018. Waktu itu, Jokowi langsung menandatangani keputusan presiden tentang penetapan Hari Wayang Nasional saat itu juga di hadapan para tamunya.

Adapun penetapan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional berasal dari usulan masyarakat. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO pada 7 November 2003 telah lebih dulu menetapkan bahwa Wayang sebagai warisan budaya dunia. Dengan keputusan ini, masyarakat akan mudah dalam merayakan dan mengembangkan wayang.

Mengenal Kampung Seni Budaya Giri Harja
Kampung Giri Harja berada di kawasan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Kampung ini didirikan oleh keluarga Abah Sunarya. Pertama kali dinamakan Giri Harja yaitu ketika pada masa keemasan alm. Abah Sunarya, menamakan grup wayang golek yang dipimpinnya dengan nama Pusaka Giri Harja.

Secara turun menurun, kepiawaian memainkan wayang golek secara tidak langsung terwariskan kepada anak-anaknya. Pada tahun 1957, Abah Sunarya mendirikan Padepokan Pusaka Giri Harja sebagai tempat kursus pedalangan wayang golek purwa.

Kehadiran Padepokan Seni Padalangan Giri Harja merupakan salah satu ikon dari kampung seni itu. Bangunan permanen dengan bentuk atap gunungan khas wayang golek itu berdiri megah di Jalan Raya Laswi, lintas kawasan Bandung-Majalaya, Jawa Barat, yang dilengkapi dengan pelataran parkir luas. Dalang kondang Asep Sunandar Sunarya (alm) merencanakan bangunan itu menjadi Pesantren Padepokan Seni Padalangan yang mencetak dalang-dalang handal sekaligus sebagai bentuk pelestarian dan pewarisan seni wayang golek kepada generasi muda. (Iden sunarya, 2016)

Di Kampung Seni Budaya ini, biasa digelar kesenian seperti wayang golek, jaipong, pencak silat, dan lain-lain yang diadakan setiap malam minggu. Selain dikenal sebagai kampung wayang golek, di sini pun dikenal sebagai sentra pengrajin lukisan.

Sejak Tahun 1960, ratusan warga di dusun Giri Harja Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung memilih untuk berprofesi sebagai pelukis, karena penghasilan sebagai pelukis cukup menjanjikan pada masa itu. Penduduk Dusun Giri Harja mengaku mendapat keahlian tersebut dengan belajar dari pendahulu mereka secara turun-temurun.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS