Badega Gunung Parang yang berlokasi di Kampung Cisaga, Desa Sukamulya kini jadi salah satu magnet destinasi wisata di Kabupaten Purwakarta. Di tempat wisata alam ini akan hadir fasilitas penginapan di dinding Gunung Parang yang menempel diketinggian rata-rata 400 meter sampai 900 meter dari tanah dengan konstruksi besi dan alumunium.
Ide unik tersebut tercetus dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang menghadirkan modul "Skylodge" yang cukup kompleks dan aman untuk diinapi bahkan dihuni di dinding Gunung Parang Purwakarta. Nama tempat wisata ekstrem ini diberi nama Pajajaran Anyar. Diharapkan akan ada 11 unit "Skylodge" yang akan menempel di dinding Gunung Parang pada akhir tahun 2017.
Gunung berbatu andesit tersebut dilengkapi dengan fasilitas hotel bergantung di ketinggian 900 meter untuk para pengunjung yang mencintai tantangan. Tahap awal hotel atau resort yang tergantung di atas gunung tersebut ada 10 unit terlebih dahulu. Di dalamnya dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti hotel biasanya.
Obyek wisata di Purwakarta ini menawarkan wisata seni budaya dan berbagai aktivitas wisata minat khusus seperti panjat tebing, mendaki gunung dan berkemah tersebut berlokasi di Kampung Cihuni, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta. Sementara proyek pembangunan hotel bergantung ini sedang dikebut.
Hotel gantung ini memiliki keamanan berstandar internasional layaknya sepertihotel bergantung di Peru, Amerika Selatan. Setiap ruangan kamar hotel dibangun dari rangka besi dan ditempelkan dengan alat khusus ke batu andesit gunung tersebut.
Spot wisata ini akan difokuskan pada pengembangan seni dan budaya serta petualangan yang berlatar belakang Gunung Parang dengan pengelolaan dilakukan oleh anak-anak muda kreatif. Ditargetkan pada akhir Desember 2017, lokasi wisata ini sudah rampung sepenuhnya dan bisa menjadi pemicu pariwisata Purwakarta ke tingkat internasional.
Via Ferrata, memanjat dengan mendaki tangga besi
Gunung Parang sering dijadikan sebagai tempat latihan para atlet /pemanjat baik dari kalangan militer hingga yang mau expedisi keluar negeri ataupun untuk pertama kali belajar panjat tebing. Namun kini, tak hanya pemanjat tebing profesional yang bisa mendaki Gunung Parang. Lewat jalur via ferrata, siapa pun bisa memanjat tebing ini dan gunung parang merupakan via ferrata tertinggi ke-2 di ASIA.
Via Ferrata adalah teknik memanjat dengan mendaki tangga besi yang "ditanam" di sepanjang dinding tebing. Via ferrata di Gunung Parang ditangani oleh dua operator, yakni Badega Gunung Parang dan Skywalker. Via ferrata milik Badega Gunung Parang merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara, mencapai ketinggian 700 mdpl.
Untuk waktu paling baik menjajal wisata adventure ini adalah musim kemarau. Dan Subuh adalah waktu terbaik menaiki via ferrata dimana pada ketinggian 100 meter pada saat matahari terbit. Gunung Bongkok, Gunung Lembu, dan Waduk Jatiluhur tampak jelas dari ketinggian tersebut.
Rute ke Gunung Parang, Purwakarta
Jalan tol Cipularang - keluar di pintu tol Jatiluhur - ke arah Plered. Dari jalan utama menuju Plered, terdapat dua jalur alternatif menuju Gunung Parang, yaitu:
1. Lewat Cilalawi, dengan jalan yang lebih mulus namun sepi. Dari sini sekitar dua jam.
2. Lewat Pasar Plered, dengan jarak yang lebih dekat namun cukup ramai perkampungan. Dari sini sekitar satu jam.
Bila naik bus, turun di pintu tol Jatiluhur. Lalu naik angkutan umum jurusan Purwakarta-Plered (warna hijau) dan turun di Pasar Plered. Dari Pasar Plered, Anda bisa naik omprengan (hanya ada siang) atau sewa ojek.
KONTAK:
- 0813-2211-7942 (Layanan wisata Via Ferrata)
- 0878-7470-8230 (Layanan Pajajaran Anyar)
Instagram:
- @gunungparang_badega (Layanan wisata Via Ferrata)
- @badegaparang (Layanan Pajajaran Anyar)
Facebook: @badegagnparang
----------
Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS