Promosi Wisata Indonesia di World Rafting Championship 2015



Melihat perkembangan olahraga arung jeram yang sangat pesat di Indonesia, dengan sudah berdirinya 19 Pengurus Daerah dan banyaknya pedayung remaja, Abu berharap cabang olahraga air arung jeram, dapat segera mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) setelah akhirnya diterima sebagai anggota KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Pusat. Pada PON XIX Jawa Barat 2016, September mendatang, arung jeram baru hadir sebagai olahraga eksebisi.

Ajang Menimba Pengalaman Rafter Muda
Menurut Humas & Koordinator Media WRC 2015 Indonesia, Tagor Siagian, diberlakukannya pembagian kelompok umur Remaja/Youth, di bawah 19 tahun (Under-19) dan Junior, di bawah usia 23 tahun (U-23) sejak Kejuaraan Dunia 2013 di Selandia Baru, membuka kesempatan rafter muda memperbanyak pengalaman berlomba dan memperkuat mental menghadapi lawan dari berbagai negara.

Pada WRC 2015, tuanrumah Indonesia tak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan menurunkan regu putri dan putra di Kelas U-19 dan U-23. Pada Pra WRC 2014, Timnas U-23 Indonesia Putra berhasil keluar sebagai juara pertama dan berhak mengikuti WRC 2016 Australia Kategori R4/Rafting 4 (4 atlit dalam perahu), Oktober mendatang.

Bagi anggota Timnas Indonesia U-19 Putri, Nita Karlina, 16 tahun, mengikuti WRC 2015 Indonesia adalah kehormatan sangat besar. “Saya baru setahun berlatih arung jeram, tapi sudah bisa membela Merah Putih, bangganya luarbiasa!“ ujarnya. Diberikan ijin untuk tidak bersekolah selama 30 hari, sangat membantu Nita dan rekan-rekannya untuk lebih konsentrasi berlatih lima hari dalam seminggu. Selain berlatih fisik dengan berlari selama 30-60 menit, angkat besi juga menjadi menu utama mereka guna menambah kekuatan dalam mendayung. Sama dengan seniornya, ketika ditanya siapa bakal lawan beratnya, Nita langsung menjawab, “Brasil!” Selain Brasil, dalam Kelas U-19 Putri, Timnas Indonesia akan bersaing dengan Australia, Rusia, Selandia Baru dan Turki.

Latihan Lebih Maksimal
Menurut pelatih Timnas U-19 Putri dan Putra, Aceng Supendi, selain pentingnya berlatih angkat besi untuk olah tubuh karena secara fisik atlit Indonesia jelas kalah dengan atlit Barat, sehingga kekuatan mendayung tidak maksimal, pola makan juga sangat penting dijaga. Kurangnya pengalaman bertanding di tingkat Nasional maupun dunia, membuat Aceng berharap anak asuhnya tidak kaget menghadapi atlit asing. “Makanya penguatan mental juga diberikan pada anak-anak,” jelasnya.

Sementara Asisten Pelatih Fisik Timnas Indonesia, Dwi Handoko, yakin kapasitas paru-paru (VO2 Max) para pedayung yang masih kurang memadai untuk sebuah kejuaraan besar, seiring rencana latihan yang tersusun baik sejak Maret tahun ini, bisa mencapai puncaknya saat kejuaraan dimulai. Karena Timnas Indonesia berasal dari beberapa daerah, seperti tim Junior Putri dari Sumatera Utara, mereka baru akan menjalani latihan bersama secara lengkap pada Rabu (18/11) mendatang di Sungai Citarik.

Ajang Potensi Wisata Olahraga Indonesia
Dengan semakin disadarinya potensi besar wisata olahraga di Indonesia, PB FAJI berhasil merangkul Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dalam menyelenggarakan WRC 2015 Indonesia. Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya menyambut baik ajang akbar olahraga arung jeram dunia tersebut.

“Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mendukung WRC 2015 Indonesia karena merupakan kesempatan besar memperkenalkan Indonesia di seluruh dunia. Karena selain bertanding, para peserta asing pastinya akan menikmati alam, kebudayaan dan kuliner negeri kita. Mereka akan menjadi duta pariwisata kita di negara mereka” ujarnya.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS