Ketika zaman serba digital sekarang ini istilah think locally act globally mulai ramai didengung-dengungkan, hal tersebut mungkin bisa sebatas jargon utopis jika hanya sebatas wacana. Namun, di Tatar Sunda, tingkat militansi masyarakat untuk kembali mengangkat dan ngageuing akan makna kesundaan perlahan-lahan mulai bergaung, salah satunya apa yang dilakukan oleh para nonoman (kaum muda).
Mereka merasa bahwa akar tanah leluhur tempat mereka dilahirkan perlu lebih dilestarikan dan dikenalkan, maka mereka pun bergerak sesuai dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing. Maka, kini kalangan kaum muda membuktikan bahwa mereka tak ingin pareumeun obor akan akar mereka yang berasal dari Tanah Sunda.
Mengenalkan Ki Sunda Lewat Produk
Ragam cara dan aktivitas dikembangkan untuk membangkitkan kembali semangat kesundaan. Ada yang bergerak dalam bidang seni, sastra, budaya, hingga mengenalkan kembali kesundaan dalam bentuk karya produk pernak-pernik. Salah satunya dengan media kaos, iket, pangsi, dan rupa-rupa perlengkapan/souvenir khas Sunda. Adalah RAM Sundanese dari Ciamis salah satunya yang concern dalam bidang garapan produksi sandang khas Sunda.
Dengan mengusung slogan "Méré ciri ku tradisi ngigelan jaman kiwari", RAM Sundanese membawa pesan bahwa produknya bisa memberikan ciri dengan konsep tradisional agar dapat bersaing dan sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Menurut sang owner sekaligus founder, Kang Ricky Andriawan Mardjadinata, RAM Sundanese adalah produk yang mengangkat kekayaan, keunikan dan kearifan lokal budaya Sunda yang dimanifestasikan dalam bentuk kaos dan berbagai barang bernuansa budaya serta berbagai kerajinan tangan hasil kreatif lainnya.
Dengan mengedepankan konsep budaya dan nuansa Sunda sebagai ciri dalam setiap produk, ini bertujuan agar seni budaya dan kearifan lokal Sunda dapat dikenal, diterima dan lebih dicintai oleh generasi muda masa kini. Untuk itulah dari segi desain dan kemasan pun dibuat menarik serta tetap menjaga kualitas dalam pemilihan setiap bahan yang digunakan. Dalam hal ini, RAM Sundanese berusaha mengedepankan profesionalisme agar setiap produk yang dikeluarkan bukan hanya menarik dari segi tampilan, lebih dari itu setiap produkbisa memberikan pengetahuan tentang kekayaan budaya lokal Sunda.
Miindung ka Waktu, Mibapa ka Jaman
Sementara untuk lebih mengenalkan produk, RAM Sundanese tak melulu melalui jalur konvensional (direct selling) di gerainya. Dengan semangat miindung ka waktu, mibapa ka jaman, RAM Sundanese pun menyesuaikan pemasaran dan promosi produk dengan melalui jalur jejaring media sosial (internet); jaringan komunitas dan pegiat Sunda; juga dengan mengikuti ajang-ajang pameran di berbagai tempat di wilayah Jawa Barat. Hal ini tiada lain, agar produk bisa diterima oleh segala lapisan masyarakat. Jadi, misalnya dalam penjualan kaos, unsur mode selain bisa diterima begitu juga intinya pesan-pesan kesundaan di dalamnya secara tidak langsung bisa tersampaikan.
Kang Ricky berharap, mudah-mudahan upayanya walaupun mungkin sasieureun sabeunyeureun bisa memberikan manfaat sekaligus nilai-nilai edukasi kepada masyarakat dalam mengenalkan kekayaan Ki Sunda lewat produk-produk RAM Sundanese. Untuk itulah, diharapkan hal ini bisa juga didukung oleh pihak lainnya dengan konsep getok tular. Mereka yang merasa peduli pada Ki Sunda bukan sebatas adu renyom hanya dalam wacana semata dalam mengangkat khazanah Ki Sunda, tapi bisa bergerak bersama sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Maka, dengan demikian Ki Sunda pun tidak akan kehilangan identitas dan terus bergerak ke arah kemajuan.
Untuk itulah produk-produk RAM Sundanese mengenalkan kekayaan Sunda baik dari bentuk seni tradisi, alam, artefak, benda pusaka, atau kata-kata berbahasa Sunda dicantumkan dalam setiap produk. Dengan demikian, di sini ada nilai-nilai idealisme di dalamnya; bukan sebatas hanya orientasi bisnis atau profit semata. Diharapkan ketika masyarakat memiliki produk RAM Sundanese timbul kecintaan dan rasa memiliki terhadap kekayaan budaya sendiri yang memiliki filosofi dan nilai-nilai luhur warisan leluhur.
Lebih dari itu, menurut Kang Ricky, untuk mendukung upaya tersebut, bukan hanya produksi kaos yang digarap tapi ditunjang juga dengan garapan-garapan lain dalam upaya memperkenalkan khazanah Sunda. Garapan tersebut dalam bentuk hasil kerajinan; event-event kesundaan, hingga mengembangkan batik Ciamis dan iket Sunda. Khusus dalam upaya pelestarian dan pengembangan batik corak lokal, Kang Ricky dan kawan-kawan mendirikan wadah Kelompok Pemuda Peduli Batik Ciamis (KPPBC).
Anda tertarik dengan produk RAM Sundanese dan tergerak untuk ikut ngarojong (mendukung) pengenalan khazanah Ki Sunda, silakan datang saja ke gerainya yang berada di Jalan LLRE Martadinata No.159 Ciamis (samping Universitas. Galuh, Ciamis). Anda pun untuk kontak bisa menghubungi nomor telepon 0852 1684 3000 atau untuk melihat-lihat katalog produk bisa mengunjungi Facebook: RAM Sundanese.
----------
Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS