Potensi Desa Wisata Jadi Penopang Perekonomian Masyarakat




Konsep home stay dan desa wisata yang digenjot oleh pihak Kementerian Pariwisata RI terus
mengalami kenaikan dan potensial mengangkat sektor ekonomi masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sampai saat ini di Indonesia sudah terdapat 1.734 desa wisata. Angka ini meningkat 432 dibandingkan 2014 sebanyak 1.302 Desa Wisata.

Desa Wisata yang tercatat ini dengan barometer perekonomiannya ditopang oleh sektor pariwisata. Dari persebarannya, desa wisata paling banyak berada di Jawa dan Bali, yaitu 857 desa, Sumatera 355 desa, Nusa Tenggara 189 desa, Sulawesi 119 desa, Kalimantan 117 desa, Papua 74 desa, dan Maluku 23 desa.

Dari jumlah 1.734 Desa Wisata, adalah yang sudah dimasukkan ke dalam peraturan daerah (Perda). Di luar itu masih banyak desa dengan potensi wisatanya yang tersebar di berbagai daerah. Diharapkan, ke depan Indonesia tidak lagi sekadar mengandalkan sektor berbasis sumber daya alam (SDA). Namun pertumbuhan ekonomi juga bisa ditopang dengan sektor pariwisata.

Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pengembangan Desa Wisata akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Apalagi, dana desa boleh dipergunakan untuk pariwisata sejak September 2018 hingga tahun depan.

Menteri Pariwisata mengungkapkan bahwa Kementerian Desa Pengembangan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sudah setuju dana desa digunakan untuk kegiatan pariwisata. Kemendes mensyaratkan penggunaan dana desa untuk sektor wisata harus melalui badan usaha milik desa (bumdes). Tujuannya meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Selain dana desa, juga pembiayaan untuk pengembangan obyek wisata bisa dari skema lain yakni melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pariwisata, Dana Reksa terutama untuk investasi besar, program kemintraan bina lingkungan BUMN, dan kredit fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Kredit FLPP bisa digunakan para pengelola obyek wisata untuk membangun home stay dengan bunga flat 5 persen dan masa pinjaman hingga 20 tahun.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS