Event budaya dua tahunan bernama Nyiar Lumar akan kembali digelar pada pertengahan tahun 2018 tepatnya pada Sabtu, 27-28 Juli 2018. Nyiar Lumar pada dua tahun lalu diselenggarakan Sabtu, 19 November 2016. Kegiatan Nyiar Lumar pada tahun 2016 tersebut merupakan gelaran yang ke-9.
Untuk susunan kegiatan tahun ini, dimulai Jumat, 27 Juli 2018, pukul 09.00 - 11.00 WIB digelar Ruatan Sanduk di Situs Astana Gede. Sementara puncaknya pada Sabtu, 28 Juli 2018 dimulai pukul 14.00 s.d. pukul 17.00 WIB helaran budaya di Kawali. Dilanjut pada malam harinya pukul 19.30 s.d. 03.00 WIB Gelar Budaya Nyiar Lumar di Kawali - Astana Gede.
Nyiar adalah mencari. Lumar adalah jamur cahaya. Perjalanan mencari jamur cahaya, demikianlah arti tersuratnya. Arti tersiratnya tiada lain adalah perjalanan kontemplatif, kembali mendekatkan diri dengan alam, merenungi akar-akar kehidupan, mencari jatining diri agar yakin melangkah kemasa depan.
Dilansir dari www.nyiarlumar.com, kegiatan kali ini kembali akan dipusatkan di situs Surawisesa (Astana Gede) Kawali. Tempat ini dianggap yang paling mengusung tema, karena disana banyak peninggalan berupa batu tulis, berisi wangsit karuhun, yang masih tetap bermakna untuk bekal mengarungi kehidupan. Selain itu, tempat ini dianggap masih cukup alamiah, dengan sawah dan ladangnya, hutan dan sungai-sungainya, yang nantinya akan kami jadikan lahan untuk menggelar berbagai mata acara dalam rangkaian yang padu.
Pagelaran Nyiar Lumar 2018 dijadwalkan terselenggara pada hari Sabtu, tanggal 28 Juli 2018. semalam suntuk. Dari senja sambil menikmati lembayung, bersama melewatkan malam berbulan (ngabungbang), hingga kalbu bersatu menyambut fajar.
Berbagai seni tradisional tradisional Sunda yang akan digelar di antaranya Genjring Ronyok, Tarawangsa, Bangreng, Ronggeng Gunung, Rampak Kendang, Gending Kreasi, Tutunggulan, Tari Topeng Cirebonan, Karinding, Tembang Cianjuran, dsb. Berbagai seni Kontemporer seperti Teater, Baca Puisi Sunda, Baca Fiksimini Sunda, Sudong, dsb. Selain itu, bakal ada tampilan kesenian dari Provinsi Bali, dan Kota Banjarmasin.
Sementara untuk tampilan berbagai seni Helaran, yaitu Bebegig Sukamantri, Wayang Landung Panjalu, Buta Kararas Panjalu, Mengmleng Kawali, Jujungkungan, Rengkong Rancah, Kuda Bajir Panjalu, Wayang Kila Lakbok, Tari Kupat Panawangan, Singa Lugay Sukadana, Pontrangan Cimaragas, Ebeg Banjarsari, Abid Banjarsari, Badeng Batok Panumbangan.
Rangkaian Pergelaran
1. Ngawalan:
- Selepas Asar para tamu diharap telah hadir di lingkungan Pendopo Kecamatan Kawali yang bentuk bangunannya masih menyiratkan keanggunan masa bihari, dari sana, sambil menikmati hidangan (lalawuh), akan terhidang suasana yang serba khas sebuah kota mungil, Kawali. Selepas menikmati lalawuh, para tamu dapat menikmati berbagai atraksi seni helaran khas Ciamis.
- Selepas sembahyang Isya di Mesjid Agung Kawali, para tamu diharap telah berganti pakaian. Mengenakan pakaian yang bukan pakaian keseharian. Para tamu mengikuti acara pelepasan oleh panitia.
2. Lalampahan:
- Para tamu berjalan kaki dari Pendopo Kecamatan menuju situs Surawisesa (Astana Gede) Kawali, bersama Gulang-Gulang pembawa obor. Sepanjang perjalanan, para tamu akan disuguhi pemandangan alam dimalam bulan purnama, suasana perkampungan, bentangan sawah dengan bunyi-bunyi seraganya, aliran sungai dengan germercik airnya.
3. Magelaran:
- Di pintu gerbang situs Astana Gede, para tamu akan disambut musik khas genjring ronyok dan Tutunggulan khas Goropak selanjutnya para tamu dipersilahkan istirahat. Menyaksikan rajah dari Ki Juru Pantun. Tari-tari Sunda klasik, komposisi tari dan pergelaran Dramatisasi Puisi. Para tamu dipersilahkan masuk ke situs Astana Gede. Berjiarah. Menyaksikan pergelaran tembang Sunda.
- Para tamu bergerak ke alun-alun Surawisesa, antara situs Astana Gede dan Mata Air Keramat Cikawali. Dilapangan tersebut para tamu disuguhi Rampak Kendang, Bangreng, Karinding, dsb. Selepas itu para tamu melanjutkan perjalanan ke Mata Air Cikawali.
- Puncak acara di gelar di Cikawali, Pergelaran dari utusan Provinsi Bali dan Koata Banjarmasin, pembacaan puisi Sunda dan Baca Fiksimini Sunda dilaksanakan di Kolam Cikawali, pergelaran teater Wastu Kawali, pergelaran seni Tarawangsa dan Ronggeng Gunung di gelar ampi teater Pasanggrahan Cikawali. Diakhiri dengan menari bersama. Selanjutnya, para tamu dipersilakan memancing di lubuk Sungai Cibulan. Untuk tamu yang ingin beristirahat panitia menyediakan tenda-tenda di sekitar Cikawali
Untuk susunan kegiatan tahun ini, dimulai Jumat, 27 Juli 2018, pukul 09.00 - 11.00 WIB digelar Ruatan Sanduk di Situs Astana Gede. Sementara puncaknya pada Sabtu, 28 Juli 2018 dimulai pukul 14.00 s.d. pukul 17.00 WIB helaran budaya di Kawali. Dilanjut pada malam harinya pukul 19.30 s.d. 03.00 WIB Gelar Budaya Nyiar Lumar di Kawali - Astana Gede.
Dilansir dari www.nyiarlumar.com, kegiatan kali ini kembali akan dipusatkan di situs Surawisesa (Astana Gede) Kawali. Tempat ini dianggap yang paling mengusung tema, karena disana banyak peninggalan berupa batu tulis, berisi wangsit karuhun, yang masih tetap bermakna untuk bekal mengarungi kehidupan. Selain itu, tempat ini dianggap masih cukup alamiah, dengan sawah dan ladangnya, hutan dan sungai-sungainya, yang nantinya akan kami jadikan lahan untuk menggelar berbagai mata acara dalam rangkaian yang padu.
Pagelaran Nyiar Lumar 2018 dijadwalkan terselenggara pada hari Sabtu, tanggal 28 Juli 2018. semalam suntuk. Dari senja sambil menikmati lembayung, bersama melewatkan malam berbulan (ngabungbang), hingga kalbu bersatu menyambut fajar.
Berbagai seni tradisional tradisional Sunda yang akan digelar di antaranya Genjring Ronyok, Tarawangsa, Bangreng, Ronggeng Gunung, Rampak Kendang, Gending Kreasi, Tutunggulan, Tari Topeng Cirebonan, Karinding, Tembang Cianjuran, dsb. Berbagai seni Kontemporer seperti Teater, Baca Puisi Sunda, Baca Fiksimini Sunda, Sudong, dsb. Selain itu, bakal ada tampilan kesenian dari Provinsi Bali, dan Kota Banjarmasin.
Sementara untuk tampilan berbagai seni Helaran, yaitu Bebegig Sukamantri, Wayang Landung Panjalu, Buta Kararas Panjalu, Mengmleng Kawali, Jujungkungan, Rengkong Rancah, Kuda Bajir Panjalu, Wayang Kila Lakbok, Tari Kupat Panawangan, Singa Lugay Sukadana, Pontrangan Cimaragas, Ebeg Banjarsari, Abid Banjarsari, Badeng Batok Panumbangan.
Rangkaian Pergelaran
1. Ngawalan:
- Selepas Asar para tamu diharap telah hadir di lingkungan Pendopo Kecamatan Kawali yang bentuk bangunannya masih menyiratkan keanggunan masa bihari, dari sana, sambil menikmati hidangan (lalawuh), akan terhidang suasana yang serba khas sebuah kota mungil, Kawali. Selepas menikmati lalawuh, para tamu dapat menikmati berbagai atraksi seni helaran khas Ciamis.
- Selepas sembahyang Isya di Mesjid Agung Kawali, para tamu diharap telah berganti pakaian. Mengenakan pakaian yang bukan pakaian keseharian. Para tamu mengikuti acara pelepasan oleh panitia.
2. Lalampahan:
- Para tamu berjalan kaki dari Pendopo Kecamatan menuju situs Surawisesa (Astana Gede) Kawali, bersama Gulang-Gulang pembawa obor. Sepanjang perjalanan, para tamu akan disuguhi pemandangan alam dimalam bulan purnama, suasana perkampungan, bentangan sawah dengan bunyi-bunyi seraganya, aliran sungai dengan germercik airnya.
3. Magelaran:
- Di pintu gerbang situs Astana Gede, para tamu akan disambut musik khas genjring ronyok dan Tutunggulan khas Goropak selanjutnya para tamu dipersilahkan istirahat. Menyaksikan rajah dari Ki Juru Pantun. Tari-tari Sunda klasik, komposisi tari dan pergelaran Dramatisasi Puisi. Para tamu dipersilahkan masuk ke situs Astana Gede. Berjiarah. Menyaksikan pergelaran tembang Sunda.
- Para tamu bergerak ke alun-alun Surawisesa, antara situs Astana Gede dan Mata Air Keramat Cikawali. Dilapangan tersebut para tamu disuguhi Rampak Kendang, Bangreng, Karinding, dsb. Selepas itu para tamu melanjutkan perjalanan ke Mata Air Cikawali.
- Puncak acara di gelar di Cikawali, Pergelaran dari utusan Provinsi Bali dan Koata Banjarmasin, pembacaan puisi Sunda dan Baca Fiksimini Sunda dilaksanakan di Kolam Cikawali, pergelaran teater Wastu Kawali, pergelaran seni Tarawangsa dan Ronggeng Gunung di gelar ampi teater Pasanggrahan Cikawali. Diakhiri dengan menari bersama. Selanjutnya, para tamu dipersilakan memancing di lubuk Sungai Cibulan. Untuk tamu yang ingin beristirahat panitia menyediakan tenda-tenda di sekitar Cikawali
----------
Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS