Bagi para pengguna perangkat lunak berbasis grafis, nama Adobe mungkin sudah tidak asing lagi. Adobe Systems Inc adalah perusahaan perangkat lunak yang
bergerak di bidang grafis, animasi, video, dan pengembangan web. Adobe Inc. didirikan pada tahun 1982 dan berpusat di San Jose,
California, AS. Beberapa dari produk-produknya yang terkenal di kalangan pengguna software antara lain Photoshop, InDesign, Flash, Illustrator, dan lainnya.
Adapun tujuan kerja sama ini untuk merajut kemitraan strategis untuk mendongkrak target 15 juta wisatawan mancanegara 2017 dan 20 juta wisman pada 2019.
"Prinsip dari go digital adalah more digital more personal, more digital more Professional, more global. Karenanya kita gandeng Adobe. Dengan sarana cloud Adobe akan meningkatkan strategi transformasi digital dan menghubungkan mereka dengan wisatawan yang melek digital," kata Menpar Arief Yahya, Kamis (17/8/2017).
Kebetulan, Go Digital menjadi top tiga program prioritas yang sedang digenjot Kemenpar bersama Air Connectivity dan Homestay Desa Wisata.
Mantan Dirut Telkom itu yakin, dengan terhubung Adobe Experience Manager, kepak sayap Wonderful Indonesia akan makin oke lagi. Rajutan sinergi dengan berbagai maskapai penerbangan juga bisa dengan cepat dijalin. Semuanya bisa saling bertukar informasi secara cepat dan akurat.
"Sebagai langkah awal kita akan menjalin kemitraan dengan 10 maskapai penerbangan, termasuk Garuda Indonesia dan Air Asia," ujarnya.
Tony Katsabaris, APAC Managing Director, Public Sector for Adobe, juga menyambut baik rajutan kerja sama ini. Impactnya diyakini bakal sangat dahsyat lantaran kekuatan internet dan media sosial akan didukung dengan story telling dari wisatawan.
Pengalaman digital akan dishare kemana-mana. Semua seperti diajak merasakan dan melihat langsung destinasi keren yang belum pernah dilihat sebelumnya. Dan jurus ini, diyakini bakal sangat efektif mengingat wisatawan selalu suka berbagi foto dan video yang diambil dari perjalanan mereka. Dan Adobe akan memfasilitasi dan memperluas kemampuan orang-orang untuk berbagi pengalaman perjalanan dengan masyarakat yang lebih luas dari pada sebelumnya.
"Industri pariwisata dapat berkembang, dan dapat menawarkan konten terbaru dan tepat sasaran, dan semuanya bisa dilakukan dalam waktu singkat,"ungkap Tony.
Hal yang sangat masuk akal mengingat lebih dari 97% dari masyarakat berbagi foto dan video dari perjalanan mereka di media online. Dan Adobe, akan menerjemehkannya dengan perangkat Livefyre, yang bmerupakan bagian dari Adobe Experience Manager.
"Livefyre akan membantu Kemenpar dalam memanfaatkan kekuatan isi pengguna secara umum, kemampuannya dapat menyaring miliaran konten media sosial yang dibuat para wisatawan setiap hari," ujarnya
Fitur ini juga secara rutin akan menyajikan arus informasi terbaru tentang pengalaman para wisatawan yang sebenarnya, dan bisa di-share untuk wisatawan lain.
"Secara bersamaan, Adobe Analytics bisa memberikan analisis yang mendalam terkait lalu lintas ke situs internet (web traffic) dan para pengunjung (visitors). Hal ini bisa dijadikan data untuk menyasar dan menarik minat wisatawan baru," urainya
Adobe Experience Manager terdiri atas Adobe Marketing Cloud, Adobe Advertising Cloud dan Adobe Analytics Cloud. Experience Cloud hadir berdasarkan Adobe Cloud Platform dan dipadukan dengan Adobe Creative Cloud dan Document Cloud.
Adobe Experience Cloud, yang merupakan sarana untuk menggambarkan pengalaman wisatawan yang luar biasa dan pemasaran digital (digital marketing) dapat digunakan untuk membantu Kemenpar mencapai target penting bila nanti mengangkat profil destinasi wisata sebagai tujuan favorit wisatawan.
Dengan menggunakan teknologi machine learning dan artificial intelligence dari Adobe Sensei, Adobe Experience Cloud menggabungkan berbagai solusi kelas dunia, beragam perangkat terlengkap, data terluas dan content systems, serta ekosistem mitra kerja yang terbaik sehingga menawarkan keahlian tak tertandingi dalam upaya menghadirkan pengalaman wisatawan.
Adapun tujuan kerja sama ini untuk merajut kemitraan strategis untuk mendongkrak target 15 juta wisatawan mancanegara 2017 dan 20 juta wisman pada 2019.
"Prinsip dari go digital adalah more digital more personal, more digital more Professional, more global. Karenanya kita gandeng Adobe. Dengan sarana cloud Adobe akan meningkatkan strategi transformasi digital dan menghubungkan mereka dengan wisatawan yang melek digital," kata Menpar Arief Yahya, Kamis (17/8/2017).
Kebetulan, Go Digital menjadi top tiga program prioritas yang sedang digenjot Kemenpar bersama Air Connectivity dan Homestay Desa Wisata.
Mantan Dirut Telkom itu yakin, dengan terhubung Adobe Experience Manager, kepak sayap Wonderful Indonesia akan makin oke lagi. Rajutan sinergi dengan berbagai maskapai penerbangan juga bisa dengan cepat dijalin. Semuanya bisa saling bertukar informasi secara cepat dan akurat.
"Sebagai langkah awal kita akan menjalin kemitraan dengan 10 maskapai penerbangan, termasuk Garuda Indonesia dan Air Asia," ujarnya.
Tony Katsabaris, APAC Managing Director, Public Sector for Adobe, juga menyambut baik rajutan kerja sama ini. Impactnya diyakini bakal sangat dahsyat lantaran kekuatan internet dan media sosial akan didukung dengan story telling dari wisatawan.
Pengalaman digital akan dishare kemana-mana. Semua seperti diajak merasakan dan melihat langsung destinasi keren yang belum pernah dilihat sebelumnya. Dan jurus ini, diyakini bakal sangat efektif mengingat wisatawan selalu suka berbagi foto dan video yang diambil dari perjalanan mereka. Dan Adobe akan memfasilitasi dan memperluas kemampuan orang-orang untuk berbagi pengalaman perjalanan dengan masyarakat yang lebih luas dari pada sebelumnya.
"Industri pariwisata dapat berkembang, dan dapat menawarkan konten terbaru dan tepat sasaran, dan semuanya bisa dilakukan dalam waktu singkat,"ungkap Tony.
Hal yang sangat masuk akal mengingat lebih dari 97% dari masyarakat berbagi foto dan video dari perjalanan mereka di media online. Dan Adobe, akan menerjemehkannya dengan perangkat Livefyre, yang bmerupakan bagian dari Adobe Experience Manager.
"Livefyre akan membantu Kemenpar dalam memanfaatkan kekuatan isi pengguna secara umum, kemampuannya dapat menyaring miliaran konten media sosial yang dibuat para wisatawan setiap hari," ujarnya
Fitur ini juga secara rutin akan menyajikan arus informasi terbaru tentang pengalaman para wisatawan yang sebenarnya, dan bisa di-share untuk wisatawan lain.
"Secara bersamaan, Adobe Analytics bisa memberikan analisis yang mendalam terkait lalu lintas ke situs internet (web traffic) dan para pengunjung (visitors). Hal ini bisa dijadikan data untuk menyasar dan menarik minat wisatawan baru," urainya
Adobe Experience Manager terdiri atas Adobe Marketing Cloud, Adobe Advertising Cloud dan Adobe Analytics Cloud. Experience Cloud hadir berdasarkan Adobe Cloud Platform dan dipadukan dengan Adobe Creative Cloud dan Document Cloud.
Adobe Experience Cloud, yang merupakan sarana untuk menggambarkan pengalaman wisatawan yang luar biasa dan pemasaran digital (digital marketing) dapat digunakan untuk membantu Kemenpar mencapai target penting bila nanti mengangkat profil destinasi wisata sebagai tujuan favorit wisatawan.
Dengan menggunakan teknologi machine learning dan artificial intelligence dari Adobe Sensei, Adobe Experience Cloud menggabungkan berbagai solusi kelas dunia, beragam perangkat terlengkap, data terluas dan content systems, serta ekosistem mitra kerja yang terbaik sehingga menawarkan keahlian tak tertandingi dalam upaya menghadirkan pengalaman wisatawan.
----------
Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS