Kéré Jaér: Penganan Khas Potensi Kuliner Lokal Desa Cibeureum Wetan, Sumedang




Sumedang, sebuah daerah yang berada pada jalur utama Bandung-Cirebon memiliki ciri khas tersendiri. Seperti yang telah dikenal oleh khalayak, Sumedang terkenal akan penganannya yang khas yaitu tahu  sumedang. Namun, Sumedang tidak hanya memiliki tahu sebagai penganan khas yang dapat dijadikan buah tangan. Beragam potensi lokal dapat mendongkrak prestise Sumedang yang memiliki julukan Sumedang Tandang. Salah satu potensi lokal yang juga dapat dijadikan sebagai buah tangan unggulan Sumedang ialah penganan yang diberi nama kéré jaér (dendeng mujair).

Kéré jaér merupakan penganan yang dibuat dengan bahan dasar ikan mujair ini diolah dengan berbagai macam rempah-rempah yang juga merupakan hasil kekayaan tanah Sumedang. Produksi kéré jaér sebagai penganan khas Sumedang dikelola oleh rumah pintar Al Barokah sebagai sentra kriya di Cibeureum Wetan. Melihat dari sejarahnya, penganan kéré jaér sempat diproduksi oleh masyarakat Desa Cibeureum Wetan pada beberapa tahun silam, namun karena perubahan iklim serta cuaca yang tidak mendukung produksi kéré jaér dihentikan hingga beberapa saat.

Peran kegiatan KKN mahasiswa UPI
Bermula dari mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertemakan Rumah Pintar di Desa Cibeureum Wetan dan bertepatan dengan kembali normalnya iklim dan cuaca, proses produksi kéré jaér sebagai penganan khas Cibeureum Wetan kembali dimulai. Dengan bermodal kekayaan alam desa Cibeureum Wetan berupa ikan mujair dan rempah-rempah, serta bertenagakan masyarakat desa Cibeureum Wetan, Rumah Pintar Al Barokah kembali mengangkat penganan kere jaer ke pasar produksi melalui sentra kriyanya.

Proses produksi kéré jaér ini tidak memerlukan tahapan yang sulit, pembuatannya bermula dari pemilihan ikan mujair berukuran kecil yang dipotong siripnya dan dibagi menjadi dua bagian serta diberi rempah-rempah. Setelah tercampur dengan rempah-rempah, ikan mujair yang telah dipotong didiamkan selama satu hari dan kemudian dijemur hingga kering di bawah matahari yang bersinar sepanjang hari.

Dijual secara online
Dalam proses pemasarannya kéré jaér  tidak hanya dijual dari rumah ke rumah di lingkungan masyarakat setempat. Dengan dibantu oleh mahasiswa KKN Rumah Pintar Al Barokah Cibeureum Wetan kéré jaér telah dipasarkan melalui media sosial berupa instagram dengan kemasan yang telah dimodifikasi. Alasan mahasiswa KKN Rumah Pintar Al Barokah Cibeureum Wetan berani untuk memasarkan kembali kéré jaér sebagai penganan khas Cibeureum Wetan ialah karena kéré jaér merupakan produk yang memanfaatkan potensi Desa Cibeureum Wetan.

Novelita (20) mahasiswa KKN Rumah Pintar Al Barokah Cibeureum Wetan yang secara langsung mengikuti proses produksi hingga pemasaran kere jaer memaparkan mengenai ketertarikannya untuk memasarkan kéré jaér,

"Produksi kéré jaér dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Cibeureum Wetan sendiri juga belum pernah ada yang menjual kéré jaér sebelumnya. Selain itu, banyak potensi yang dapat digali dengan memproduksi dan memasarkan kéré jaér ini dan telah banyak permintaankéré jaér dari konsumen luar yang dulu pernah membeli kéré jaér beberapa waktu sebelum kéré jaér ini diproduksi kembali".

Saat ini kéré jaér telah dipasarkan baik di dalam maupun di luar desa Cibeureum Wetan dan disediakan secara langsung di Sentra Kriya Rumah Pintar Al Barokah Cibeureum Wetan dengan dua varian rasa yaitu original dan rasa manis.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS