Inilah Alasan Sungai Citarik Dipilih Menjadi Tuan Rumah World Rafting Championship (WRC) 2015



Terletak di Desa Cijambe, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini Sungai Citarik yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun, menjadi pembicaraan kalangan olahraga arung jeram di seluruh dunia. Banyak diantara peserta WRC 2015, yang belum pernah ke Indonesia, apalagi ke Sungai Citarik. Anggapan sebagian besar diantara mereka, lokasi kejuaraan yang dikelilingi hutan dan persawahan, terletak di daerah “antah berantah”. Banyak pertanyaan lucu beredar. Dimana kita mencari makan? Apakah ada listrik dan WiFi? Apakah sebaiknya membeli air minum dan cemilan di Jakarta?

Tantangan Alam Sungai Citarik
Untuk menerima pinangan Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI) menjadi tuanrumah WRC 2015, dibutuhkan persetujuan Dewan Direktur Federasi Arung Jeram Internasional (IRF). Betapa terpukauanya mereka ketika melihat langsung dan menjajal jeram Sungai Citarik yang bersuhu sekitar 20 derajat Celcius. Bagi seorang atlit olahraga petualangan, tantangannya adalah bagaimana menaklukkan kondisi yang serba sulit.

Bukan hanya medan lombanya, namun juga transportasi, infrastruktur jalan, kondisi penginapan dan sebagainya. Indonesia sangat beruntung dianugerahi topografi alam luar biasa. Itulah modal terbesar pengembangan wisata olahraga petualangan. Kalau medannya biasa-biasa saja, buat apa wisatawan dan atlit datang jauh-jauh kesini. Kondisi Sungai Citarik yang variatif dengan berbagai jeram yang membutuhkan kewaspadaan tinggi, membuatnya amat layak sebagai ajang Kejuaraan Dunia.  Tidak kalah dengan kondisi sungai di Brasil atau Costa Rica dan Selandia Baru yang menggelar Kejuaraan Dunia 2011 dan 2013.

Salah Satu Sungai Terbaik untuk Arung Jeram
Ada sekitar lima perusahaan yang mengelola usaha wisata olahraga arung jeram di Citarik; Arus Liar, Bravo, Caldera. Kaki Langit dan Selaras. Masing-masing menyediakan penginapan dan rumah makan. Bagi para peserta WRC 2015 Indonesia yang berjumlah sekitar 650 atlit, disediakan juga lokasi bekemah karena penginapan di cottage tidak mencukupi.

Mulai berkembang sebagai lokasi olahraga arung jeram pada 1992. Citarik merupakan salah satu sungai dengan jeram terbaik di dunia untuk olahraga petualangan di air. Panjang sungai sekitar 17 km dan bermuara di kota terdekat, Pelabuhan Ratu. Bagi wisatawan terutama dari Jakarta, ada juga rute 9 km. Kini minat wisatawan yang tertarik olahraga petualangan arung jeram semakin meningkat.

Presiden IRF, Joe Willie Jones, seperti juga para peserta asing, sangat antusias menghadapi WRC 2015 Indonesia. “Sebagaimana sifat olahraga petualangan, para atlit tentunya sudah tak sabar menjajal medan lomba yang belum pernah mereka datangi. Mereka juga ingin mengenal budaya baru dan berinteraksi dengan masyarakatnya. Seperti Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan adat kebiasaan, peserta WRC 2015 berasal dari berbagai negara di dunia. Di sungai mereka boleh bersaing, tapi setelah itu persahabatan baru akan terjalin akrab. Suasana pasti akan sangat menyenangkan menyambut pengalaman baru bersama!” ujarnya.

Memberikan yang Terbaik bagi Indonesia
Kapten Tim Nasional Senior Indonesia, Abu Hanifah, tak mau gegabah sebagai tuanrumah. “Kita memang punya keuntungan sudah sangat mengenal karakter Sungai Citarik. Tapi itu harus kita maksimalkan, jangan bebani kami dengan berbagai target. Kami siap hadapi lawan manapun. Biarkan anak-anak menikmati lomba dan pastinya semua akan memberikan yang terbaik demi Merah Putih!” serunya yakin ketika ditemui di Sungai Citarik, saat berlatih Senin lalu (9/11).

Mengenai calon lawan berat Indonesia, Abu, 31, yang sudah berolahraga arung jeram sejak usia 17 tahun, menyebut Brasil, Ceko, Costa Rica dan  Jepang. “Fisik atlit Jepang bukan seperti yang kita kenal secara umum, mereka tinggi-tinggi sehingga kuat mendayungnya,” kata Abu.  Timnas Putra Indonesia pada Kejuaraan Dunia 2011 di Costa Rica menempati peringkat 15 dari 32 peserta Kelas Terbuka.

Sedangkan pada WRC 2013 di Selandia Baru, tidak turut serta. Selain Abu, anggota Timnas Senior Putra Indonesia adalah; Ajat Sudrajat, Asep Saepullah, Cece Sunardi, Iyus dan Mohammad Ridwan., dengan Tisman sebagai rafter cadangan. Mereka juga disiapkan guna mengikuti Kejuaraan Dunia Kategori R4/Rafting 4 (4 atlit dalam perahu) di Australia pada Oktober 2016.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS