Bagi orang-orang yang memiliki jiwa kreatif, mereka dapat merubah sesuatu yang tampak tidak berguna menjadi suatu benda yang berguna dan juga memiliki nilai jual. Hal ini pula yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Barat, khususnya daerah Garut. Kepiawaian masyarakat Garut dalam kerajinan memang tak perlu diragukan lagi. Kerajinan pelepah pisang merupakan salah satu komoditi ekspor khas Garut tak hanya daerah Asia, namun juga sudah merambah pasar Eropa.
Pisang ternyata tak hanya buahnya saja yang dapat kita makan, daunnya yang digunakan sebagai bungkus pepesan, dan ternyata pelepah atau batang pisangnya pun dapat disulap menjadi barang yang bermanfaat. Kerajinan pelepah pisang ini terletak di Desa Mekarjaya Kecamatan Tarogong, Garut. Usaha ini dilatar belakangi oleh banyaknya lahan kebun kering seluas 824 ha yang sebagian besar dipenuhi oleh pohon pisang. Dengan kultur masyarakat prasejahtera yang ingin berusaha meningkatkan taraf hidup mereka, akhirnya
Desa ini dibantu oleh tim Dosen dari Universitas Garut (UNIGA) dalam rangka pelatihan keterampilan utuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan sehingga masyarakatnya dapat lebih mandiri. Sasaran utamanya adalah kaum perempuan. Hal itu ditujukan agar perempuan di Desa Mekarjaya dapat berdaya dan memiliki jiwa wirausaha. Dalam pembuatan kerajinan pelepah pisang ini ketekunan, inovasi serta nilai estetika sangat diperhatikan. Namun hal yang ditekankan dari kerajinan ini adalah bagaimana mengolah sampah menjasi bahan yang tepat guna dan tidak menambah sampah dilingkungan sekitar.
Produk kerajinan pelepah pisang ini dapat berupa kotak pensil, sandal, lampu, karpet, kotak tisu, hiasan dinding, binder, cover passport, tas, dompet, hiasangan bunga, alas piring, keranjang buah, souvenir pernikahan, kipas dan taplak meja dan hiasan lampu. Untuk membuat kerajinan tersebut, dibutuhkan pelepah pisang yang sudah dikeringan terlebih dahulu dibawah sinar matahari. Pelepah-pelepah pisang ini pun dapat diperoleh dari para pengumpul gedebog pisang yang biasanya digunakan untuk membungkus tembakau.
Untuk ’menyulap’ pelepah pisang menjadi benda-benda nan caktik tersebut diperlukan bahan-bahan penunjang, antara lain batang pisang yang sudah dikeringkan dibawah sinar matahari selama satu hingga dua hari, karton untuk membuat pola, busa atau spons, lem kayu, pernis atau cat transparan, benang jahit, dan cat. Alat yang digunakan seperti mesin jahit, gunting, meteran kain, cutter, dan yang terakhir adalah kain perca.
Harga kerajinan pelepah pisang ini pun terbilang terjangkau, namun juga harganya bisa melambung tinggi tergantung kesukaran proses produksi dan keunikan desain. Karena semua kerajinan pisang ini merupakan handmade alias menggunakan tangan, sehingga diperlukan ketelitian dan keuletan dalam pengerjaannya, dan wajar jika kita membayar sesuai dengan nilai estetika yang diperoleh. Kerajinan pelepah pisang ini pun dapat dijadikan referensi untuk mempercantik interior rumahAnda agar terlihat lebih etnik dan cantik.
----------
Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS