Pemerintah Kabupaten Purwakarta bertekad menjadikan sate maranggi sebagai ikon kulinernya. Untuk itu, seluruh masyarakat setempat akan banyak dilibatkan untuk memproduksi sate maranggi. Pedagang sate maranggi asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan mengikuti Duel Sate Maranggi 2015. Adu duel ini, diselenggarakan Pemkab Purwakarta dengan Rumah UKM, untuk menghasilkan juara pedagang sate maranggi tingkat kabupaten.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, Purwakarta memiliki 17 kecamatan. Dari 17 kecamatan itu, ada tujuh kecamatan yang merupakan sentra sate maranggi. Yakni, Kecamatan Bungursari, Pasawahan, Pondok Salam, Wanayasa, Kiara Pedes, Palered dan Tegalwaru.
Duel antar pedagang ini, bertujuan untuk menghasilkan pedagang sate maranggi unggulan. Nanti, kalau sudah ada juaranya, maka juara itu akan diduelkan dengan pedagang sate asal daerah lain.
Pedagang sate maranggi Purwakarta akan beradu duel dengan pedagang sate asal Madura atau Padang. Sehingga, kedepannya akan dihasilkan, sate mana yang paling enak. Apakah maranggi atau Sate Madura dan Sate Padang.
Sekitar 400 pedagang sate maranggi yang bertebaran di Purwakarta akan dilibatkan dalam lomba sate maranggi. Acara ini disebut duel sate Maranggi. Mereka berasal tujuh kecamatan, diantaranya Plered, Wanayasa dan Cibungur Sari.
Mereka ikut pelatihan tentang bagaimana menciptakan brand sate maranggi. Kegiatan ini merupakan bagian kerjasama antara Rumah UKM dan Pemkab Purwakarta. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, langsung menandatangani kerjasama tersebut.
Juri yang dilibatkan dalam lomba ini adalah Bondan Winarno, Chica Hindarto dan Chef Yudhi. Acara ini diselenggarakan antarkecamatan untuk mencari jawara master chef sate maranggi pada tanggal 14 Juni 2015. Acara akan diimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai, dan juga akan dimerihkan dengan adanya pertunjukan musik dan bazaar UKM.
Peserta akan diberi waktu 60 menit untuk memulai dari persiapan : memotong daging, marinasi, menyiapkan pembakaran, hingga penyajian.
Rangkaian acara Duel Sate Maranggi 2015 ini diawali dengan acara sarasehan pada tanggal 13 Mei 2015 bertempat di Taman Bale Sawala Yudistira, bersama para pewaris sate maranggi dan beberapa ahli sesepuh budaya Sunda. Selain itu juga akan hadir Pejabat Budaya dan Pariwisata Kabupaten Purwakarta. Acara Sarasehan itu sendiri bertujuan mencari informasi tentang budaya Maranggi Purwakarta, serta menelusuri sejarah asal usul Maranggi dan aneka kuliner Kabupaten Purwakarta lainnya.
Rumah UKM juga mengajak Indonesia Halal Center untuk memastikan proses halal guna pengurusan sertifikasi Halal MUI. Disamping itu Rumah UKM mengajak ANP Lawfirm untuk mempatenkan masing-masing proses tersebut. Tak lupa Rumah UKM melakukan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual untuk melindungi Hak Kekayaan Intelektual Sate Maranggi.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, Purwakarta memiliki 17 kecamatan. Dari 17 kecamatan itu, ada tujuh kecamatan yang merupakan sentra sate maranggi. Yakni, Kecamatan Bungursari, Pasawahan, Pondok Salam, Wanayasa, Kiara Pedes, Palered dan Tegalwaru.
Duel antar pedagang ini, bertujuan untuk menghasilkan pedagang sate maranggi unggulan. Nanti, kalau sudah ada juaranya, maka juara itu akan diduelkan dengan pedagang sate asal daerah lain.
Pedagang sate maranggi Purwakarta akan beradu duel dengan pedagang sate asal Madura atau Padang. Sehingga, kedepannya akan dihasilkan, sate mana yang paling enak. Apakah maranggi atau Sate Madura dan Sate Padang.
Sekitar 400 pedagang sate maranggi yang bertebaran di Purwakarta akan dilibatkan dalam lomba sate maranggi. Acara ini disebut duel sate Maranggi. Mereka berasal tujuh kecamatan, diantaranya Plered, Wanayasa dan Cibungur Sari.
Mereka ikut pelatihan tentang bagaimana menciptakan brand sate maranggi. Kegiatan ini merupakan bagian kerjasama antara Rumah UKM dan Pemkab Purwakarta. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, langsung menandatangani kerjasama tersebut.
Juri yang dilibatkan dalam lomba ini adalah Bondan Winarno, Chica Hindarto dan Chef Yudhi. Acara ini diselenggarakan antarkecamatan untuk mencari jawara master chef sate maranggi pada tanggal 14 Juni 2015. Acara akan diimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai, dan juga akan dimerihkan dengan adanya pertunjukan musik dan bazaar UKM.
Peserta akan diberi waktu 60 menit untuk memulai dari persiapan : memotong daging, marinasi, menyiapkan pembakaran, hingga penyajian.
Rangkaian acara Duel Sate Maranggi 2015 ini diawali dengan acara sarasehan pada tanggal 13 Mei 2015 bertempat di Taman Bale Sawala Yudistira, bersama para pewaris sate maranggi dan beberapa ahli sesepuh budaya Sunda. Selain itu juga akan hadir Pejabat Budaya dan Pariwisata Kabupaten Purwakarta. Acara Sarasehan itu sendiri bertujuan mencari informasi tentang budaya Maranggi Purwakarta, serta menelusuri sejarah asal usul Maranggi dan aneka kuliner Kabupaten Purwakarta lainnya.
Rumah UKM juga mengajak Indonesia Halal Center untuk memastikan proses halal guna pengurusan sertifikasi Halal MUI. Disamping itu Rumah UKM mengajak ANP Lawfirm untuk mempatenkan masing-masing proses tersebut. Tak lupa Rumah UKM melakukan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual untuk melindungi Hak Kekayaan Intelektual Sate Maranggi.
----------
Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS