Potensi Wisata Pantai Selatan Jawa Barat: Antara Harapan dan Kenyataan




Sesuai dengan agenda jauh-jauh hari, pada momen libur Lebaran 1439 H (2018 M) tim wisatajabar.com akan menjajal jalur pantai selatan Jawa Barat. Dan H+1 Lebaran, mulailah perjalanan dilakukan dengan melalui jalur Bandung - Garut - Singaparna - Cikatomas - Pancatengah - Karangtawulan - Sindangkerta - Santolo. Untuk perjalanan sangat mengasyikkan. Selain suasana sepanjang perjalanan yang masih alami, kondisi jalan pun terbilang sangat mulus. Hal yang wajar bila melalui tanjakan dan kelokan-kelokan yang lumayan menantang.

Jalur Wisata Pantai Karangtawulan
Inilah trek yang pertama dilalui. Perjalanan dimulai dari daerah Kampung Paseh, Pancatengah. Untuk kondisi jalan awalnya terbilang mulus. Namun saat sampai di Kampung Pangliaran menuju Desa Margaluyu - Cipari kondisi jalannya sungguh amburadul dimana tanpa aspal dan batuan jalan yang menonjol. Untuk kendaraan roda dua mungkin masih bisa. Tapi bagi pengendara roda empat sungguh menyiksa karena bisa saja timbul kerusakan pada komponen mobil atau ban mobil bocor.

Jalanan seperti trek off road ini perlu segera adanya pembenahan dari pemerintah setempat. Namun, keindahan saat sampai di daerah Jembatan Cidadap (muara Cimedang) sungguh menakjubkan. Aliran Sungai Cimedang yang bening melewati hutan jadi pemandangan yang tidak terlupakan. Apalagi saat sampai di Pantai Karangtawulan. Debur ombak menyajikan kekhasan pantai selatan yang masih eksotis. Untuk lahan parkir pun terbilang luas. Tiket masuk yang dikelola penduduk dibanderol Rp10.000 per mobil. Sayangnya di pantai ini tidak disarankan untuk berenang karena ombaknya sangat besar.

Kawasan wisata pantai ini lebih cocok untuk menikmati pemandangan alam. Bila pun bermain ombak, jangan coba-coba terlalu ke tengah karena ombak bisa tiba-tiba besar. Namun bagi yang senang hunting foto, spot di sini sangat bagus.

Jalur Wisata Pantai Sindangkerta
Inilah petualangan perjalanan yang sangat instagramable. Sepanjang perjalanan dari Pantai Karangtawulan, Pantai Cipatujah, sampai ke arah Pantai Sindangkerta memang mantap banget. Terlihat di kawasan Pantai Sindangkerta banyak wisatawan dari luar kota dengan plat nomor mobil D, F, dan B mendominasi. Rupanya pantai ini jadi destinasi baru yang layak diperhitungkan. Untuk tempat parkir, penginapan, sampai para penjaja makanan pun tak kalah dengan Pantai Pangandaran. Dan yang pasti jalannya pun sangat mulus.

Jalur Wisata Pantai Santolo - Pameungpeuk
Lepas dari kawasan pantai Tasikmalaya Selatan, perjalanan diarahkan ke jalur Garut Selatan. Kondisi jalan pun sangat mulus saat melewati Perkebunan Miramare dan Hutan Sancang. Namun sangat disarankan untuk melakukan perjalanan pada siang hari. Bila malam hari sepertinya agak riskan karena penerangan jalan masih kurang.

Seperti biasa dalam momen libur Lebaran, wisatawan pun terlihat tumpah ruah menyemut di Pantai Santolo dan Pantai Sayang Heulang. Kami pun berjam-jam terjebak kemacetan menuju Pantai Santolo. Untuk pantai ini di beberapa spot layak direnangi atau bermain banana boat. Penginapan-penginapan pun kebanyakan sudah full booking.

Namun, ada banyak catatan saat berkunjung ke Pantai Santolo saat wisata libur Lebaran kali ini yang kami pantau dan rasakan, di antaranya:
1. Untuk petugas jaga pantai sudah baik karena terus memantau dan memberi peringatan kepada para pengunjung.
2. Tempat parkir, terutama dekat pantai dekat pasar ikan, yang harus lebih ditata. Wisatawan banyak yang terjebak kemacetan karena parkiran sudah penuh namun dipaksakan masuk.
3. Urusan tiket di gerbang masuk pun sepertinya harus lebih dikelola lebih profesional lagi saat membeludaknya wisatawan saat musim liburan Lebaran.
4. Sampah di kawasan Pantai Santolo menjadi perusak pemandangan dan sangat mengganggu kenyamanan pengunjung. Juga urusan pembuangan limbah penginapan dan rumah-rumah makan yang langsung dibuang ke bibir pantai terlihat menjijikan dan mengganggu kenyamanan pengunjung.

Bila dibandingkan dengan kawasan wisata pantai lainnya, Pantai Santolo rupanya harus banyak dibenahi. Hal ini jauh dengan layanan wisata pantai seperti Bali, Lombok, Tangerang, bahkan Pangandaran sekalipun. Terlebih lagi, tak sedikit para wisatawan yang pulang malam hari dipalak oleh beberapa oknum yang sangat mengganggu kenyamanan pengunjung. Hal ini kami saksikan sendiri saat keluar dari Pantai Santolo menembus kemacetan.

Pantai Santolo menyimpan potensi luar biasa bagi perkembangan wisata Jabar Selatan. Untuk fasilitas dan infrastruktur bisa dikatakan sudah bagus. Namun beberapa pembenahan harus segera dilakukan sebelum wisatawan kapok kembali datang mengunjungi kawasan wisata ini karena K3 di kawasan ini yang kurang nyaman ditambah gangguan-gangguan seperti pemalakan.

Adapun untuk jalur ke Pantai Santolo dan sekitarnya, dari wawancara kami dengan beberapa wisatawan, ada tiga jalur yang mereka pilih:
1. Jalur Bandung - Pangalengan - Cukul - Rancabuaya
2. Jalur Ciwidey - Cidaun - Rancabuaya
3. Jalur Bandung - Garut Kota - Cikajang - Gunung Gelap - Santolo.

Kami mencoba untuk melalui jalur ke-3. Untuk kondisi jalan terbilang nyaman walau penuh kelokan dan tanjakan. Dan sesekali di kawasan Gunung Gelap biasa muncul kabut. Namun, bagi Anda yang ingin lebih nyaman bisa gunakan jalur ke-1 dan ke-2, dimana untuk kondisi jalannya sudah bagus.

Diproyeksikan tahun-tahun ke depan wisata pantai selatan Jawa Barat akan semakin menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Namun kembali lagi, ini tergantung dari kesiapan pembenahan pihak terkait agar kawasan wisata pantai selatan ini dikelola dengan lebih baik. Apalagi jalur pantai selatan membentang jauh dari arah Pangandaran sampai Sukabumi.

Hal tersebut dari pembenahan/optimalisasi aksesibilitas, paket-paket wisata, moda transportasi, penginapan, kuliner, hingga sentra souvenir yang masih kurang dan tentunya keramahan kawasan wisata jadi faktor utama. Sebagus apapun tempat wisata, namun bila banyak gangguan kenyamanan seperti pemalakan tersebut, jangan harap bisa jadi wisata primadona.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS