Kongrés Basa Sunda X Digelar di Kuningan, 30 November - 2 Desember 2016



Merenahkeun Basa jeung Sastra Sunda di Balaréa, itulah tema yang diangkat dalam Kongrés Basa Sunda X di Kab. Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS). Adapun tujuan dari  kegiatn ini yakni untuk merumuskan, menggali, memelihara, dan mengembangkan bahasa daerah sebagai akar kebudayaan daerah.

Kegiatan seputar bahasa Sunda tersebut, juga mempunyai tujuan lain yakni merencanakan pemikiran tentang bagaimana bahasa daerah bertahan, berdampingan, dan berkembang bersama bahasa lain dalam dunia global demi masa depan generasi muda dalam memperkaya kehidupan bangsa.

Ragam Kegiatan di Kongrés Basa Sunda X
Dalam kegiatan ini pun akan diadakan pemberian penghargaan Hadiah Sastra LBSS, peluncuran buku rumpaka Cianjuran, dan buku kumpulan Fiksimini Basa Sunda yang merupakan kumpulan karya pemenang sayembara Fiksimini Basa Sunda. Sejak 2005, Kongrés Basa Sunda (KBS) didukung oleh Disparbud Jabar dan pada tahun ini akan melibatkan kurang lebih 180 peserta. Peserta terdiri dari para sastrawan Sunda, seniman, pemerhati, hingga perwakilan dari tiap daerah.

Pada Kongrés Bahasa Sunda X kali ini akan digelar pula peluncuran buku Rumpaka Cianjuran yang merupakan salah satu dokumentasi karya sastra Sunda yang terdapat pada lirik lagu Cianjuran. Buku lain yang di-launching yakni Kumpulan Fiksimini Basa Sunda yang merupakan kumpulan karya fiksimini pemenang sayembara Fiksimini Basa Sunda.

Kongrés Basa Sunda  tahun ini pun punya misi untuk melestarikan Bahasa Sunda di kalangan masyarakat. Potensi bahasa besar. Untuk di Jawa Barat sendiri, ada tiga zona pengembangan bahasa daerah, masing-masing Bahasa Sunda, Cirebon dan Melayu Betawi. Kegiatan kongres ini akan digelar pada pada 30 November hingga 2 Desember 2016 dan rencananya akan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Adapun materi yang akan disampaikan Kongres Bahasa Sunda, di antaranya:
1. Kebijakan Bahasa Daerah
2. Bahasa dan Sastra Daerah
3. Bahasa daerah dalam bidang pendidikan
4. Bahasa daerah dalam bidang penelitian
5. Bahasa daerah pada media cetak (cetak dan elektronik)
6. Pengajaran bahasa dan sastra daerah di masyarakat.

Sementara untuk bahasa mengenai kondisi dan arah bahasa Sunda akan hadir beberapa pemakalah, di antaranya Ajip Rosidi, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Yus Rusyana, Hadi AKS, Acep Zamzam Noor, Darpan Winangun, Taufik Faturohman, Nunu Nazarudin Azhar, Dadan Sutisna, Teddi Muhtadin, Abdullah Mustappa, dan lainnya.

Perjalanan Kongrés Basa Sunda
Adapun beberapa Kongrés Basa Sunda yang pernah digelar di antaranya:
- Kongres Bahasa Sunda secara historis pertama kali diadakan era kolonial, di Bandung pada 12-14 Oktober 1924 dengan penyelenggara Java Institut yang dipimpin Prof Husen Djayadiningrat. Lalu, pad September 1927 digelar lagi Kongres Bahasa Sunda di Bandung. Tahun 1952 diadakan Kongres Bahasa Sunda, yang salah satu putusannya mendirikan lembaga yang sekarang dikenal dengan nama Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS).
- Kongrés Basa Sunda I dilaksanakan tahun 1954 di Bandung;
- Kongrés Basa Sunda II pada tahun 1956 digelar di Bandung;
- Kongrés Basa Sunda III pada tahun 1958 di Bandung;
- Kongrés Basa Sunda IV pada tahun 1961 di Bandung;
- Kongrés Basa Sunda V pada tahun 1988 di Cipayung, Bogor;
- Kongrés Basa Sunda VI pada tahun 1993 di Bandung;
- Kongrés Basa Sunda VII pada tahun 2001 di Garut;
- Kongrés Basa Sunda VIII pada tahun 2005 di Subang;
- Kongrés Basa Sunda IX digelar 11 hingga 13 Agustus 2011 di Hotel Jaya Raya Cipayung, Bogor;
- Kongrés Basa Sunda X tahun 2016 diadakan di Kab. Kuningan

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS