Curug Dengdeng, Wisata Unggulan Tasikmalaya Selatan




“Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum," itulah pujian dari  fenomenolog, psikolog, juga seorang budayawan asal Belanda, Martinus Antonius Weselinus Brouwer. Dan salah satu bukti keindahan alam Pasundan tersebut salah satunya bisa dinikmati di kawasan Tasikmalaya selatan. Namanya Curug Dengdeng. Panorama alam di daerah Tasikmalaya selatan ini walau belum digarap maksimal, namun menjadi buruan para netizen yang hobi wisata bertualang di alam terbuka.

Konon menurut penduduk setempat, air terjun ini dulu pernah pula dipakai jadi salah satu persembunyian DI/TII. Namun itu hanyalah sepenggal sejarah yang pernah menghiasi curug ini. Kini, bagi Anda yang hobi wisata jarambah alias blusukan ke lokasi wisata alam yang masih perawan, lokasi curug ini bisa menjadi target Anda untuk touring, bersepeda, atau pakai mobil pribadi/umum. Jangan lupa sebagai tips tambahan, siapkan perlengkapan dan makanan plus berhati-hati saat berada di curug. Dan yang pasti jangan buang sampah sembarangan.

Seperti halnya objek wisata lain di Jawa Barat, Curug ini pun menyimpan folklore berupa cerita legenda setempat.  Konon, zaman dahulu kala pernah terjadi pertarungan antara dua orang pangeran di curug ini. Perkelahian tersebut terjadi antara Pangeran Jaya Laksana dan Pangeran Jaya Nalangsa. Keduanya mengadu elmu kanuragan. Siapa yang kalah maka akan terlempar ke bagian bawah curug, sedangkan pemenangnya akan bertahan di bagian atas curug.

Pesona Keindahan Alam Curug Dengdeng
Membentuk bedengan, hulu air terjun ini  berada di Gunung Raja. Adapun hilinrnya di Sungai Cimedang. Sungai yang berujung di pantai selatan. Lokasi Curug ini berada di Sungai Cikembang dengan panjang sungai kurang lebih 20 km dengan lebar sekitar 30 meter.  Curug yang sedang ngehits di media sosial ini memiliki tiga umpak (tingkatan).

Tingkatan pertama mempunyai ketinggian kurang lebih 13 meter. Tingkatan kedua tingginya 11 meter dan tingkatan ketiga setinggi 9 meter. Panorama alam bisa pengunjung saksikan dari tingkat bertama yang lumayan berarea luas. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam aliran Sungai Cikembang. Paduan aliran air nan bening plus hamparan sawah dan pohon kelapa di area lokasi air terjun menjadi pesona tersendiri.

Sementara di tingkat dua, akan terlihat indahnya curug tingkat pertama. Sementara, bagian paling bawas menjadi arena untuk menjajal sensasi aliran Curug Dengdeng. Inilah salah satu air terjun di Jawa Barat yang diproyeksikan bisa menjadi salah satu destinasi andalan di Tasikmalaya selatan. Lokasinya yang masih asri dan akses jalan yang tidak terlalu sulit, menjadi nilai lebih curug ini. Pengunjung yang berziarah ke Pamijahan bisa menyempatkan berkunjung ke tempat wisata di daerah Cikatomas ini. Geliat potensi wisata Curug Dengdeng ini bisa memancing pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Rute Menuju Curug Dengdeng
Tempat nan eksotik ini memang mengundang para penjajal wisata alam, namun akses menuju lokasi menjadi tantangan tersendiri. Lokasi Curug ini memang terbilang jauh dari pusat kota Tasikmalaya, tepatnya di Desa Tawang Kec. Pancatengah, Kab. Tasikmalaya. Jika Anda dari arah Bandung, keluar tol Cileunyi terus ke arah Tasikmalaya. Di Tasik kota ke arah selatan menuju daerah Cikatomas.

Bisa juga via jalur Garut - Tasikmalaya lalu terus ambil arah ke selatan. Di Cikatomas sekitar 30 menit dari kantor kecamatan. Yang menggunakan kendaraan umum bisa naik bus turun di Terminal Tasikmalaya. Dari sini menggunakan bus ke Cikatomas atau ke Cibuniasih, salah satunya TKM jurusan ke Cibuniasih dan berhenti di Cikatomas.

Selama perjalanan ke arah Cikatomas-Pancatengah jalan berbelok-belok. Namun akses lalu lintas cukup lancar dari Manonjaya menuju Salopa. Setibanya di Cikatomas ambil arah kiri menuju Desa Tawang (setelah SPBU). Jalan menuju Desa Tawang hingga ke lokasi cukup berat, jarak yang kurang dari 10 KM saja harus rela ditempuh hampir 40 menit perjalanan yang melelahkan.

Di Desa Tawang ada jalan beraspal dan dari jalan utama, belok kiri lagi memasuki hutan yang cukup rindang namun tidak terlalu lebat. Sebagian jalan di area ini sudah disemen. Untuk memperlancar perjalanan, Anda bisa bertanya kepada penduduk setempat. Sampai dekat lokasi, Anda bisa menitipkan kendaraan pada penduduk setempat kemudian berjalan kaki sekitar setengah jam menuju lokasi Curug Dengdeng.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS