Menyaksikan Penyu Bertelur di Pantai Pangumbahan



Selain dikenal memiliki pantai berpasir putih sepanjang 16 kilometer, Ujunggenteng juga dikenal dengan pantai-pantai yang memiliki spesifikasi tertentu. Salah satunya adalah Pantai Pangumbahan yang dikenal sebagai tempat penangkaran penyu. Oleh karena itu, pantai ini berada dalam pengawasan petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan, terutama di malam hari, untuk mencegah penjarahan terhadap telur-telur penyu.

Keistimewaan Pantai Pangumbahan sebagai tempat bertelur penyu memang perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang hendak mengambil keuntungan dari kedatangan  hewan yang termasuk kelas reptilia ini.

Apalagi, tidak sembarangan pantai dipilih penyu untuk bertelur. Binatang yang menurut para ilmuwan sudah ada sejak zaman dinosaurus ini hanya akan bertelur di pantai yang berpasir dan sepi. Jangan harap penyu akan bertelur di pantai yang bising dan penuh cahaya.

Binatang pemalu ini akan mengurungkan niatnya dan kembali ke laut daripada aktivitas bertelurnya terganggu manusia. Walaupun kebanyakan penyu secara naluriah akan kembali ke pantai di mana ia dilahirkan, namun binatang ini diketahui tidak selalu setia pada pantai pertama kali ia melihat dunia.

Pantai Pangumbahan memang sangat ideal untuk tempat penyu "menitipkan" generasi penerusnya. Pantai ini memiliki hamparan pasir yang panjang dan halus. Bahkan saking halusnya, pasir Pantai Pangumbahan bak tepung yang akan membuat kaki manusia terbenam beberapa sentimeter ketika diinjak.

Meski kawasan Pantai Pangumbahan dijaga ketat aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun bukan berarti para wisatawan terlarang untuk mendapatkan pengalaman langka, menyaksikan penyu 
bertelur.

Dengan didampingi petugas, wisatawan atau para mahasiswa yang sedang melakukan penelitian bisa menuju lokasi tempat favorit penyu untuk bertelur. Waktu yang tepat untuk mengintip penyu adalah pada dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Syaratnya, para wisatawan jangan berisik, jangan menyalakan cahaya, dan jangan sekali-kali mengabadikan gambar dengan menggunakan blitz.

Sebagai "ibu", penyu mungkin merupakan ibu terburuk di dunia, karena setelah mengeluarkan telurnya yang biasa berjumlah 90-110 butir, ia akan kembali ke laut dan tidak peduli pada calon-calon anaknya. Telur-telur penyu sangat riskan dan rawan gangguan, baik oleh tangan manusia maupun oleh binatang seperti biawak atau anjing.

Oleh karena itu, petugas biasanya membawa telur ke tempat penetasan. Anak-anak penyu atau tukik akan menetas dalam waktu sekitar 9-10 minggu. Petugas kemudian membawa tukik-tukik itu untuk dilepas ke laut. Pelepasan tukik ini pun bisa menjadi salah satu atraksi menarik lainnya di Pantai Pangumbahan.

Rute ke Pantai Pangumbahan
Pantai Pangumbahan dapat ditempuh dengan  mengikuti rute menuju Ujunggenteng. Secara umum kondisi jalan cukup bagus, namun di berapa titik ada yang berlubang sehingga membutuhkan perhatian ekstra selama perjalanan. Dari Jakarta, rute yang bisa dilalui adalah Jakarta-Ciawi-Cicurug-Cibadak-Jampang Kulon (Sukabumi)-Surade-Ujunggenteng. Sementara bagi Anda yang berasal dari Bandung, bisa melalui rute Cianjur-Sukabumi-jampang Kulon-Surade-Ujung Genteng.Tiket masuk ke kawasan pantai Ujung Genteng sebesar Rp 5.000.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS