Groundbreaking Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung, 21 Januari 2016



Tahun  ini, ada dua proyek besar yang akan mulai dilaksanakan  di Jawa Barat, yaitu  pembangunan kereta cepat koridor Jakarta-Bandung  dan  pembangunan Bandara Internasional  Jawa  Barat  (BIJB) Kertajati  di Majalengka. Bahkan,  groundbreaking  kedua  proyek besar  ini rencananya akan dilakukan pada waktu yang  bersamaan, yaitu  pada  21  Januari 2016. Hal itu  dikatakan  Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Rabu (6/1/2016).

Menurut  pria yang akrab dipanggil Aher ini, groundbreaking  atau peletakan batu pertama pembangunan kereta cepat ini akan  dilakukan Presiden Joko Widodo di Km 106-108 Walini, Kab. Bandung Barat (KBB),  Kamis  (21/1/2016).

Ia optimistis rencana tersebut akan berjalan lancar karena segala perizinan  terkait dengan proyek ini ditargetkan selesai pada  14 Januari 2016. Mengenai pembebasan lahan, Aher menyatakan hal  itu akan diurus pemerintah pusat.

Menurutnya,  tidak  akan  terlalu banyak  pembebasan  lahan  yang dilakukan  karena  jalur kereta cepat ini menggunakan  jalur  tol yang  sudah  ada. Kalaupun ada pembebasan lahan, itu  tidak  akan terlalu  banyak sehingga proyek ini diperkirakan  akan  berjalan lancar sesuai target.

Apabila  pembangunan kereta cepat ini selesai, maka hal itu  akan menjadi  pencapaian  bidang transportasi yang  signifikan  karena akan  semakin  memangkas  waktu  tempuh  antara  Jakarta-Bandung. Dengan kecepatan  lebih dari 300 km/jam, kereta cepat  ini  akan menempuh  rute  Jakarta-Bandung hanya sekitar 45 menit.

Hal  itu tentu saja akan memperbesar potensi ekonomi  dan  wisata antara  Jakarta  dan Bandung. Apalagi Pemerintah  Provinsi  Jawab Barat pun akan mengembangkan transit oriented development  (TOD), yaitu tata  kota yang terintegrasi dengan  sistem  transportasi. Bila itu terwujud, maka ada keterpaduan antara kawasan perumahan, komersial,  dan  sistem transportasi, sehingga  menciptakan  kota yang nyaman karena sanggup melayani aktivitas warganya ke  berbagai sudut tanpa ada banyak hambatan di jalan raya.

Umumnya, kota-kota  yang  menerapkan konsep TOD memiliki  sistem  transportasi massal yang mantap dan mampu melayani kebutuhan warganya. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan meningkat karena kawasan-kawasan bisnis akan berkembang.

Nantinya, ungkap Aher, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menumbuhkan kawasan bisnis ini di Karawang seluas 300 hektare,  Walini sekitar 1.200 hektare, yang akan berkembang menjadi 3.000 hektare dan 10.000 hektare.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS