Burayot Pancawarna, Oleh-oleh Favorit dari Garut



Pulang berwisata dari Garut tentu tidak afdal bila tidak membawa buah tangan berupa makanan khas Kota Dodol ini. Dodol? Ah, rasanya terlalu biasa, mainstream, dan mungkin Anda sudah terlalu sering. Dodol memang pilihan yang bagus, namun bagi Anda yang ingin agak berbeda, tidak salahnya mencari penganan lain sebagai alternatif namun tidak kalah lezatnya.

Bila Anda bingung karena terlalu banyak pilihan, burayot tampaknya layak untuk direkomendasikan sebagai oleh-oleh bagi keluarga Anda. Pamor kulienr khas Garut ini malah pernah menjadi tren di tayangan sinetron komedi "Preman Pensiun".

Makanan tradisional yang biasanya menjadi salah satu hidangan menyambut hari besar keagamaan, seperti Hari Raya Idulfitri ini terbuat dari dua jenis yaitu tepung beras dan gula aren. Walaupun tidak sepopuler dodol, Anda tak perlu khawatir sulit menemukannya. Penganan bernama unik ini sudah tersedia di toko-toko penjual oleh-oleh.

Menggelantung
Dari namanya, kue ini memang unik dan terdengar lucu. Nama burayot memang sangat nyunda, merujuk pada bentuknya yang menggelantung seperti ada sesuatu yang bergelantungan di dalamnya. Walaupun namanya terdengar unik dan bentuknya terlihat sederhana, namun soal rasa jangan ditanya.

Sekali digigit rasanya yang manis legit akan langsung menggoda indra perasa Anda untuk terus menyantapnya. Rasa manisnya yang gurih ini berasal dari adonan tepung beras, santan, dengan gula aren. Setelah digoreng, adonan ini kemudian ditusuk dengan bilah bambu sehingga membentuk kue khas yang menggelantung (ngaburayot).

Dalam dunia kuliner, inovasi bukanlah hal yang haram dilakukan. Apalagi bila inovasi itu menghasilkan kualitas yang lebih baik tentu sah-sah saja dilakukan. Seperti yang dilakukan seorang pembuat burayot di Kota Garut, Irma Ridyawati, yang menciptakan burayout pancawarna alias lima warna, yaitu original yang berwarna cokelat, warna hijau berbahan tambahan pandan, burayot biru rasa mentol, burayot pink rasa stroberi, dan burayot hitam yang warna hitamnya berasal dari beras hitam.

Tempat Penjual Burayot Pancawarna
Menurut Irma, burayot pancawarna ini memang terinspirasi oleh kecantikan batu akik pancawarna. Irma menjamin burayot pancawarna ini memiliki kualitas rasa yang terjaga. Bila Anda tertarik untuk membeli burayot pancawarna ini, datang saja ke Kedai Burayot di Kampung Cilageni RT 003/RW 011, Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora, Garut. Harga yang ditawarkan cukup murah, Sekitar Rp 27.000 satu kemasan, sedangkan burayot hitam sekitar Rp 35.000.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS