Helaran Festival Budaya Cianjur



Event Festival Cianjur biasa digelar setiap tahun dimana menjadi ajang ekspresi seniman lokal menunjukkan hasil karyanya.  Cianjur sebagai salah satu potensi daerah yang memiliki kesenian dan kebudayaan terlihat pada gelaran tersebut. Festival tahunan itu pun dianggap sakral karena hanya pada momentum tersebut kesenian khas Cianjur, salah satunya pawai "Kuda Kosong' dipertunjukkan. Pawai kuda kosong adalah budaya dan tradisi turun temurun di Cianjur. budaya asli dari Cianjur ini, biasanya diadakan satu tahun sekali (saat perayaan memperingati HUT RI).

Untuk mengenang perjuangan Kangjeng Dalem Pamoyanan yang pandai diplomasi, setiap diadakan upacara kenegaraan di Cianjur selalu digelar upacara kuda kosong. Maksud seni warisan leluhur itu untuk mengenang perjuangan pendahulu kepada masyarakat Cianjur sekarang. Kemudian hingga sekarang, pawai kuda kosong menjadi suatu perayaan tradisi tahunan bagi warga Cianjur. Arak-arakan  kuda kosong biasanya mengelilingi Kota Cianjur, yang dimulai dari depan Pendopo Kabupaten Cianjur, melintasi beberapa jalan protokol. dan Kuda kosong selalu menempati barisan pertama parade tersebut.

Digelar Setelah Pemilukada
Festival Cianjur tahun ini rencananya akan diadakan dibarengkan dengan pembukaan pasar tradisional Pasir Hayam pada 30 Desember 2015. Tanggal ini dipilih setelah dilangsungkannya pemilukada di Cianjur yang akan digelar tanggal 9 Desember 2015. Festival budaya khas Kota Tauco tersebut rencananya akan digelar selama tiga hari berturut-turut.

Kegiatan itu dilakukan sebagai media promosi pasar, sekaligus menarik para pembeli dan ajang pertunjukan seni budaya khas Cianjur. Kegiatan ini sebelumnya sempat diagendakan pada bulan September 2015. Hal inilah yang kemudian ada protes dari seniman dan budayawan Cianjur, selain jadwal yang tidak puguh juga makna helaran yang tahun ini dianggap melenceng karena "nebeng" dengan pembukaan Pasar Pasir Hayam.

Helaran Festival Cianjur tahun ini mengusung konsep ngaos, mamaos, maenpo. Adapun seniman dan budayawan yang terlibat adalah dari dalam Cianjur sendiri, alias tidak mendatangkan seniman dan budayawan dari luar.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS