Sentra Kerajinan Anyaman Rotan Rajagaluh Majalengka




Di Jawa Barat, setiap daerahnya memiliki ciri khas kerajinan tangannya masing-masing. Jika mendengar nama daerah Majalengka, kebanyakan dari kita mungkin akan langsung teringat dengan produksi genteg jatiwanginya yang terkenal. Namun ternyata tak hanya itu yang dikenal di Majalengka. Di daerah ini pun terkenal dengan kerajinan anyaman rotannya. Sentra anyaman rotan khas Majalengka tersebut berpusat di Desa Leuwigajah, Kecamatan Rajagaluh.

Di sini merupakan ‘markasnya’ pengrajin anyaman rotan. Kerajinan rotan khas Rajagauh tersohor dengan kerapihan dan detail rotan yang menawan. Karena kecantikan dan kekhasan anyaman rotannya tersebut, kerajinan ini pun merambah pasar internasional dan menembus pasar Eropa, khususnya Belanda.

Pengrajin anyaman mendapatkan rotan dari luar pulau Jawa, seperti dari Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi yang dipasok dari Kota Cirebon. Rotan dari Kalimantan menjadi primadona, karena harganya yang cukup terjangkau dan juga lebih kuat. Jenis rotan yang digunakan antara lain dari rotan tan sega (Calmus Caesius) dan juga rotan dari jenis soft koboo. Kendala usaha ini hanya terletak pada cuaca saja. Jika musim penghujan tiba, pasokan rotan menurun.

Pasokan rotan yang baru didapet tidak lantas langsung diproduksi, namun harus melalui proses dahulu. Prosesnya cukup sederhana, rotan yang sudah didapat kemudian direnda di dalam larutan air yang sudah diberi pewarna alami dari daun jenis semak. Tujuan perendaman ini yakni agar rotan lebih awet dan tidak mudah lapuk. Proses selanjutnya yakni rotan dijemur hingga kering, lalu proses penganyaman pun bisa segera dimulai.

Apa saja kerajinan yang dihasilkan dari anyaman rotan ini? Kerjinan rotan khas Rajagaluh ini antara lain pot bunga, keranjang cucian, peti, kursi,tas, tempat tidur bayi, lemari, kursi, kursi goyang, hingga peti mati. Kecamatan Rajagaluh bisa dikatakan menjadi ‘markas besar’ para pengrajin rotan Majalengka. Di Desa ini terdapat pengrajin rumahan juga pengrajin borongan khusus mebeul. Kerajinan rotan di Rajagaluh ini dirintis sejak tahun 1975.

Sejak dahulu Majalengka memang sudah terkenal sebagai pengrajin bambu, namun seiring berjalannya waktu, Rotan pun dipilih menjadi komoditas utama bahan kerajinan khas Majalengka. Selain di Desa Leuwigajah, kerajinan anyaman rotan ini pun tersebar dibeberapa daerah di Majalengka, seperti di Desa Balagedok, Kecamatan Sindangwangi. Juga terdapat di Desa Mindi, Kecaatan Leuwimunding.

Rotan khas Majalengka ini memiliki warna yang natural, umumnya berwarna coklat. Akan tetapi kini banyak beralih menjadi warna abu-abu, pasalnya warna abu-abu ini sangat digemari oleh pasar Eropa. Untuk membuat rotan menjadi warna abu-abu yang unik, harus dilakukan perendaman kurang lebih selama satu bulan dengan capuran bahan alami dari semak. Kerajinan anyaman Majalengka ini terkenal karena kerapian, presisi, serta proses pengolahannya yang alamiah.

----------

Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS